Komoditas utama yang mendorong inflasi kelompok transportasi hingga 8,12% (mtm) adalah bensin dan angkutan dalam kota
Kabar Ibu Kota

Kenaikan Harga BBM, Dorong Inflasi Kelompok Transportasi

  • IBUKOTAKINI.COM – Usai pada bulan sebelumnya mengalami deflasi, Provinsi Kalimantan Timur pada September 2022 mengalami inflasi. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim padaSeptember 2022 tercatat inflasi sebesar 0,85% (mtm),setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,26% (mtm).
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Usai pada bulan sebelumnya mengalami deflasi, Provinsi Kalimantan Timur pada September 2022 mengalami inflasi. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim padaSeptember 2022 tercatat inflasi sebesar 0,85% (mtm),setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,26% (mtm). 

Capaian tersebut membuat inflasi tahunan Kaltim pada September 2022 tercatat sebesar 5,69% (yoy). Angka itu lebih rendah dibandingkan capaian nasional yang berada pada 5,95% (yoy). Berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi pada bulan ini utamanya bersumber dari peningkatan harga pada kelompok transportasi. Namun demikian, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Ricky Perdana Gozali memaparkan bahwa penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang merupakan dampak dari meningkatnya biaya energi global merupakan kontributor inflasi pada kelompok transportasi. 

“Di mana komoditas utama yang mendorong inflasi kelompok transportasi hingga 8,12% (mtm) adalah bensin dan angkutan dalam kota,” terangnya dalam keterangan resminya pada Senin (3/10/2022).

BACA JUGA:

Meski begitu, tekanan inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh harga komoditas pangan masih mengalami penurunan hargaKelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,73% (mtm). Penurunan harga utamanya terjadi pada komoditas berupa bawang merah, cabai rawit, ikan layang, tomat, dan minyak goreng. 

“Deflasi pada kelompok pangan tersebut didorong oleh momen panen komoditas hortikultura yang masih berlangsung pada beberapa wilayah sentra produksi di tengah mulai melandainya harga CPO sebagai bahan baku utama minyak goreng,” ujar Ricky Perdana.

Menyikapi kondisi tersebut menurutnya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya melakukan optimalisasi pengendalian inflasi untuk mengantisipasi dampak penyesuaian harga energi terhadap komoditas pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). 

BACA JUGA:

“TPID Kaltim dan Kota Samarinda telah melaksanakan launching GNPIP meliputi beberapa program unggulan pengendalian inflasi seperti gerakan urban farming (menanam 7.700 bibit cabai), gelar pasar murah dan operasi pasar, kerja sama dengan daerah sumber komoditas pangan utamanya beras, digitalisasi pemasaran dan pembayaran komoditas inflasi, serta koordinasi insentif fiscal,” sebutnya. 

Dia menambahkan upaya yang dilaksanakan oleh TPID di wilayah Kaltim ditempuh melalui sinergi dan dukungan seluruh pihak agar daya beli masyarakat terjaga. 

“Langkah ini dilakukan untuk mendukung momentum pemulihan ekonomi Kaltim,” tutup Ricky Perdana. ###