Panen Raya Tekan Harga, Kaltim Mei 2026 Deflasi -0,35%
Ekbis

Kenaikan Harga Cabai Rawit Sumbang Inflasi Maret Balikpapan

  • Kenaikan cabai rawit disebabkan oleh pasokan yang menurun akibat curah hujan yang tinggi di daerah sentra produksi.
Ekbis
Ambarwati

Ambarwati

Author

IBUKOTAKINI.COM - Naiknya harga cabai rawit bulan Maret 2025 sebabkan Inflasi pada bulan tersebut Kota Balikpapan. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan mengalami inflasi dibanding bulan sebelumnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 1,67% (mtm). Sementara secara tahunan, IHK Kota Balikpapan tercatat inflasi sebesar 1,38% (yoy), lebih tinggi dibandingkan nasional yang sebesar 1,03% (yoy) dan gabungan 4 Kota di Provinsi Kalimantan Timur yang tercatat 1,36% (yoy).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, menjelaskan bahwa penyumbang terbesar inflasi di Kota Balikpapan terutama bersumber dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar 1,46% (mtm).

"Adapun lima komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kota Balikpapan pada bulan Maret 2025 yaitu tarif listrik, cabai rawit, udang basah, ikan layang, dan emas perhiasan," terangnya pada Rabu 9 April 2025.

BACA JUGA:

https://ibukotakini.com/read/binaan-kilang-pertamina-unit-balikpapan-panen-sawi-hidroponik

Menurutnya, kenaikan tarif listrik seiring berakhirnya kebijakan pemerintah yang memberikan diskon sebesar 50% untuk pelanggan dengan daya 2.200 VA ke bawah (berakhir pada Februari 2025).

Tak hanya itu, kenaikan cabai rawit disebabkan oleh pasokan yang menurun akibat curah hujan yang tinggi di daerah sentra produksi.

"Adapun kenaikan udang basah dan ikan layang disebabkan oleh peningkatan permintaan sejalan dengan periode HBKN di tengah hasil tangkapan nelayan yang terbatas karena faktor cuaca yang tidak mendukung," tandasnya.

Sementara itu, kenaikan harga emas perhiasan sejalan dengan tren peningkatan harga emas global yang masih terus berlanjut.

Di sisi lain, komoditas yang menyumbang deflasi di Kota Balikpapan pada periode Maret 2025 meliputi bayam, kacang panjang, bahan bakar rumah tangga, sawi hijau, dan kangkung.

Penurunan harga bayam, kacang panjang, sawi hijau, dan kangkung didukung oleh meningkatnya pasokan dan produksi. Adapun penurunan harga bahan bakar rumah tangga (BBRT) didukung oleh penambahan kuota stok gas LPG 3 kg dan operasi pasar yang dilakukan Pertamina secara berkesinambungan untuk menjaga harga tetap terkendali.

BACA JUGA:

https://ibukotakini.com/read/jangan-terlewat-cum-date-bbri-10-april-2025-dividen-jumbo-menanti

Senada dengan Kota Balikpapan, IHK Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada bulan Maret 2025 juga mengalami inflasi sebesar 2,19% (mtm). Sementara secara tahunan, inflasi IHK Kabupaten PPU juga tercatat inflasi sebesar 1,19% (yoy), lebih tinggi dibandingkan nasional yang sebesar 1,03% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan gabungan 4 Kota di Provinsi Kalimantan Timur yang tercatat 1,36% (yoy).

Ia menambahkan penyumbang terbesar inflasi di PPU terutama bersumber dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar 1,84% (mtm).

Berdasarkan komoditasnya, penyumbang inflasi tertinggi yaitu tarif listrik, ikan tongkol, cabai rawit, ikan layang, dan cabai merah.

"Kenaikan ikan tongkol dan ikan layang disebabkan oleh peningkatan permintaan sejalan dengan periode HBKN di tengah hasil tangkapan nelayan yang terbatas karena faktor cuaca yang tidak mendukung," ujarnya.

Adapun kenaikan cabai rawit dan cabai merah disebabkan oleh pasokan yang menurun akibat curah hujan yang tinggi.

Robi menambahkan, inflasi yang terjadi di Kota Balikpapan dan PPU pada Maret 2025 lebih dipengaruhi oleh peningkatan demand pada periode HBKN Idul Fitri dan normalisasi stimulus kebijakan pemerintah terkait tarif tenaga listrik (memiliki bobot konsumsi tinggi).

"Ke depan, peningkatan harga tetap perlu diwaspadai sejalan risiko kondisi cuaca buruk yang akan memengaruhi ketersediaan stok sejumlah komoditas bahan pokok dan tetap kuatnya permintaan," urainya.

Di mana peningkatan potensi dari sisi permintaan tersebut selaras dengan hasil survei Konsumen di Kota Balikpapan yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan pada Maret 2025 yang menunjukkan bawah level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini masih menunjukkan tingkat optimisme terhadap kondisi ekonomi (nilai indeks di atas 100), meningkat dibanding bulan sebelumnya," tutupnya. ***