Pemprov Kaltim, Komisi V DPR RI dan Kementerian terkait membahas perkembangan proyek infrastruktur di IKN. (Adpimprov/Arief Murtadha)
Kabar Ibu Kota

Kerbau pun Tak Bisa Lewat

  • Gubernur Minta Pemerataan Infrastruktur
Kabar Ibu Kota
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COM – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, memanfaatkan kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menyuarakan kondisi infrastruktur yang memprihatinkan di sejumlah daerah pedalaman Kaltim. 

Dalam pertemuan bersama 11 anggota Komisi V dan kementerian mitra, Rudy menegaskan bahwa pembangunan IKN tak boleh membuat Kaltim tertinggal.

“Jangankan mobil, kerbau pun tak bisa lewat. Harus pakai dozer,” kata Rudy Mas'ud menggambarkan parahnya kondisi jalan di daerah perbatasan seperti Long Apari, Long Pahangai, Long Boh, hingga Tiong Ohang dan wilayah yang berbatasan dengan Kalimantan Barat.

Rudy menegaskan, meski IKN dibangun megah sebagai simbol masa depan Indonesia, pembangunan infrastruktur dasar di Kalimantan Timur tak boleh diabaikan. 

BACA JUGA:

Mahulu Terancam Terisolasi, Pemprov Kaltim Pacu Perbaikan Jalan Putus - ibukotakini.com

Ia menekankan bahwa sebagai penyangga utama IKN, Kaltim harus dilibatkan secara utuh dalam pembangunan, baik dari sisi infrastruktur, konektivitas, hingga ekonomi wilayah.

Kaltim Superhub, Tapi Masih Tertinggal

“Kalau IKN menjadi pusat pemerintahan masa depan, maka Kaltim adalah superhub ekonomi Indonesia Timur. Maka, percepatan pembangunan jangan hanya di kawasan inti, tetapi juga harus menyentuh daerah penyangga,” ujar Rudy.

Menurutnya, infrastruktur yang merata adalah syarat untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang adil dan inklusif. Saat ini, kondisi geografis Kaltim yang luas dan sulit dijangkau membuat banyak wilayah masih kesulitan dalam konektivitas, distribusi barang, dan pengembangan potensi daerah.

Rudy berharap Komisi V DPR RI dapat mendorong dukungan anggaran dari pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, serta transportasi publik yang terintegrasi hingga ke pelosok Kaltim.

BACA JUGA:

Nyetir Sendiri ke Kubar, Gubernur Kaltim Cek Kondisi Jalan Kukar-Kubar - ibukotakini.com

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, merespons serius aspirasi Gubernur Kaltim. Ia menegaskan bahwa kunjungan kerja ini adalah bagian dari fungsi pengawasan agar pelaksanaan APBN berjalan tepat waktu dan tepat sasaran.

“Apa yang disampaikan Pak Gubernur menjadi perhatian kami. Ini bukan sekadar PHP. Kami akan bantu dan akomodasi,” tegas Andi Iwan.

Ia juga mengapresiasi kontribusi besar Kalimantan Timur terhadap ekonomi nasional, dan menilai sudah sewajarnya daerah ini mendapatkan perhatian lebih agar rakyatnya bisa sejahtera.

Perencanaan IKN Harus Terkoneksi

Anggota Komisi V DPR RI, Hanan Rozak, menyoroti pentingnya perencanaan IKN yang menyatu dengan tata ruang kawasan penyangga agar tak mengulang masalah seperti Jakarta.

“Gubernur harus memimpin orkestrasi tata ruang agar IKN tak hanya megah di pusat, tapi juga tertata sampai pinggiran. Jangan sampai nanti ibu kota harus pindah lagi,” ujar Hanan.

BACA JUGA:

Deal! Kaltim - Kaltara Sepakat Bangun Jalan Tembus - ibukotakini.com

Senada, anggota Komisi V lainnya, Novita Wijayanti, menyoroti pentingnya mitigasi bencana dari awal.

“Jangan sampai IKN banjir. Kalau itu terjadi, pasti heboh dan viral,” ujarnya mengingatkan.

Sementara itu, Hamka Kady, anggota DPR lainnya, menegaskan bahwa pembangunan IKN tak boleh melukai rasa keadilan daerah sekitar.

“Gedung IKN jangan sampai menjulang, tapi jalan di daerah tetangga banyak rusak. Pasti cemburunya tinggi,” pungkasnya.

Gubernur Rudy juga mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur di Kaltim tak hanya soal beton dan jalan. 

BACA JUGA:

Kaltim Siapkan Rp28 Miliar Buka Jalan Penghubung ke Kaltara - ibukotakini.com

Tapi juga harus mencakup pengembangan SDM, hilirisasi industri, penguatan logistik terpadu, dan pembangunan pariwisata. Semua itu penting agar IKN dan Kaltim tumbuh bersama secara berkelanjutan.

“Keberhasilan pembangunan IKN tak akan lepas dari kekuatan infrastruktur dan kesiapan daerah penyangganya. Kaltim dan IKN adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan,” tutup Rudy Mas’ud. ***