Pemprov Kaltara bekerjasama dengan Korem 092/Maharajalila dalam pengerjaan normalisasi Sungai Selor dan Sungai Buaya.
Kabar Ibu Kota

Keruk Sungai Buaya, Pemerintah Libatkan Tentara

  • IBUKOTAKINI.COM - Sungai Selor dan Sungai Buaya dipenuhi eceng gondok dan pendangkalan.
Kabar Ibu Kota
Bambang Susilo

Bambang Susilo

Author

TANJUNG SELOR, IBUKOTAKINI.COM – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Utara (DPUPR-Perkim Kaltara) melibatkan TNI untuk membersihkan dua sungai di wilayah itu.  

Pemerintah mengucurkan anggaran Rp 6,3 miliar untuk pengadaan alat berat guna membersihan eceng gondok dan pengerukan Sungai Selor dan Sungai Buaya.

Kepala Bidang SDA PUPR-Perkim Kaltara, Denny Yusdianto menyebut alat berat untuk normalisasi Sungai Selor dan Sungai Buaya telah tiba di Tanjung Selor. “Pelaksanaan normalisasi Sungai Selor dan Sungai Buaya akan dilakukan bersamaan dengan Korem 092/Maharajalila. Jadi, kita posisinya saat ini menunggu mobilisasi dari Korem. Sebab mereka juga memiliki alat berat. Nanti, kita lakukan bersamaan,” kata Denny Yusdianto dalam keterangan resmi. 

Lebih lanjut, pihaknya juga masih menunggu proses Amdal. Mengingat, terdapat aturan teknis yang harus  dijalankan sebelum benar-benar melakukan pengerjaan dua sungai tersebut.

“Saat ini, proses perizinan lingkungan dari DLH Kabupaten sudah masuk sidang kedua amdal. Lalu, Program Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) juga telah di PTSP Bulungan,” ungkapnya.

Dilansir informasi Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP), pemerintah mengikuti aturan proses perizinan lingkungan. “Dalam waktu dekat, yakni pertengahan Agustus pengerjaan akan dilakukan,” terangnya.

BACA JUGA:

Kemudian, Denny juga menyebutkan tahapan proses pengadaan alat berat yang cukup besar yang akan membersihkan ruas sungai yang ditutupi eceng gondok tersebut.

“Kita tidak tender anggaran, sebab e- Katalog itu sudah diatur oleh distributor dan LKPP dengan harga  Rp 6,3 M. Semuanya langsung dari Pemerintah mulai dari harga, ini tidak kita beli di luar tapi E- Katalog,” sebutnya.

Lebih lanjut, mulai pengerjaan normalisasi sungai tersebut akan terbagi menjadi dua. PUPR –Perkim mulai dari Meranti hingga Intake Sungai Buaya, sedangkan Korem dari Kampung Arab hingga Meranti. Lalu, berkaitan dengan bangunan yang ada di wilayah sungai, pihaknya telah melakukan sosialisasi.

“Kita sudah melakukan sosialisasi, masyarakat  sangat mendukung. Alhamdulilah, kami sampai dengan detik ini selalu didukung, baik tanah yang kami jadi  workshop sementara itu hanya cuma-cuma,” jelasnya.

Sebagai informasi, akan ada dua posko. Dirinya memastikan, akhir tahun tuntas pembersihan eceng gondok. Namun, lebih berfokus kepada volume sungai.

BACA JUGA:

“Kalau totalitas semua akan di bersihkan,  saya rasa belum bisa tahun ini, karena mulai nya di Agustus. Beda kalau awal tahun tadi. Mungkin keliatan, tapi kita usahakan membuka, membersihkan volume supaya aliran air masuk,” tuntasnya. 

Sebelumnya, Pemprov Kaltara telah melakukan penandatanganan MoU kerjasama tentang Pelaksanaan Normalisasi Sungai Selor/Buaya Kabupaten Bulungan oleh Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, dan Komandan Resor Militer (Danrem) 092/Maharajalila Brigjen TNI Ari Estefanus, pada bulan Juli lalu.

Gubernur menyambut baik upaya ini. Pasalnya, akan meningkatkan prasarana pengendalian banjir pada kawasan perkotaan, meminimalkan dampak banjir, hingga peluang pengembangan UMKM di kawasan tersebut.

“Jadi nanti akan dilakukan Operasi Bakti oleh Korem 092/Mrl berserta jajarannya dan nanti dibantu oleh Dinas PUPR Provinsi dan Kabupaten. Untuk sebagai konsultan untuk bagaimana pelaksanaannya dan mudah-mudahan bisa selesai sesuai target kita tahun ini,” katanya.

Melihat situasi perkembangan Sungai Selor saat ini yang hampir mengalami pendangkalan di beberapa titik dan berpotensi menjadi daratan dikuatirkan akan adanya bangunan baru di lokasi tersebut. 

“Kalau kita tidak segera lakukan, dampak negatifnya juga akan semakin banyak. Artinya hal-hal yang ada di sungai ini menimbulkan banyak dampak kedepan manakala kita segera melakukan normalisasi,” tutupnya. ***