
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Cerita Beratnya Armina di Tengah Cuaca Ekstrem
- Banyak jemaah yang kehabisan tenaga karena harus berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina, lantaran bus penjemput tak kunjung datang.
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Yusri, punya pengalaman tak terlupakan saat menjalankan ibadah haji tahun ini. Di tengah cuaca Arab Saudi yang menyentuh 50 derajat Celsius, ia harus menjalani fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) dengan kondisi yang cukup berat.
Meski begitu, Yusri tetap menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya atas pelayanan haji yang diberikan panitia lokal di Balikpapan.
“Dari sisi pelayanan daerah, saya harus bilang luar biasa. Baik dari keberangkatan, bimbingan manasik, hingga penyambutan pulang semua terorganisir,” ucap Yusri saat ditemui usai tiba di Tanah Air, Selasa 17 Juni 2025.
Menurutnya, petugas kloter dan pembimbing ibadah dari Balikpapan bekerja maksimal mendampingi jemaah selama berada di Tanah Suci.
Namun pengalaman di Armina menjadi bagian yang cukup menguras fisik dan emosi. Yusri menyebut, banyak jemaah yang kehabisan tenaga karena harus berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina, lantaran bus penjemput tak kunjung datang.
“Saya sendiri menyaksikan, ada yang nunggu bus hampir seharian. Akhirnya jalan kaki sampai belasan kilometer di bawah panas menyengat. Ini bukan hal kecil,” ungkapnya.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/kloter-pertama-haji-tiba-bandara-sams-sepinggan-berikan-pelayanan-prima
Kondisi di lapangan, kata Yusri, cukup memprihatinkan, terlebih para jemaah sudah lanjut usia dan sangat rentan terkena dehidrasi.
“Kalau hanya menunggu sebentar mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi kalau sudah berjam-jam tanpa kepastian, jelas itu jadi beban,” katanya.
Ia berharap kejadian seperti ini bisa menjadi bahan evaluasi, terutama bagi otoritas penyelenggara di pusat maupun mitra penyedia layanan transportasi di Arab Saudi.
Yusri menilai, selama di Madinah pelayanan terasa lebih tertib dan teratur dibandingkan saat fase Armina di Makkah.
Menurutnya, pengalaman tersebut bisa menjadi bahan perbandingan untuk perbaikan teknis ke depan.
Meski sempat menghadapi tantangan berat, Yusri tetap bersyukur bisa menunaikan ibadah hingga tuntas. Ia pun telah kembali ke Balikpapan dalam keadaan sehat.
“Alhamdulillah sudah bisa kembali dengan selamat. Semoga teman-teman jemaah lain juga segera pulang ke rumah dalam keadaan sehat dan bahagia,” tutupnya. ***