Kisah Sukses Jun Nurhayati Peternak Domba dan Kuliner di Banten
- Desa BSI Lebak Cikaracak, dengan Klaster Peternakan Domba/Kambing-nya, telah berhasil mengubah nasib warganya dari pengangguran menjadi peternak dan pengusaha sukses.
Ekbis
BANTEN - Di tengah hamparan hijau Kabupaten Lebak, Banten, tersembunyi sebuah desa yang kini menjadi contoh keberhasilan program pemberdayaan masyarakat. Desa BSI Lebak Cikaracak, dengan Klaster Peternakan Domba/Kambing-nya, telah berhasil mengubah nasib warganya dari pengangguran menjadi peternak dan pengusaha sukses.
Jun Nurhayati, salah satu warga Desa BSI Lebak Cikaracak, dulunya bekerja di pabrik sepatu selama 14 tahun. "Mata saya pernah sakit, efek samping kerja di pabrik sepatu. Penglihatan saya tidak seawas dulu lagi," kenangnya. Setelah pulang kampung tanpa pekerjaan, Jun mendapat informasi tentang program peternakan domba di desanya.
Bergabung dengan Kelompok Tani Ternak Desa BSI Lebak Cikaracak membawanya perubahan besar dalam hidup Jun.
"Dari bekerja sebagai peternak di sini, saya bisa mengangkat ekonomi keluarga saya. Dulu saya tidak punya motor, sekarang saya bisa beli," ujarnya penuh syukur.
Anwar Sholeh, Pendamping Desa BSI Lebak Cikaracak, menjelaskan bahwa desa mereka kini memiliki populasi domba mencapai 200-400 ekor. "Selain domba, kami juga mengembangkan sektor perikanan, pertanian padi, cabai, dan tomat," tambahnya.
Berkat dukungan BSI Maslahat, luas lahan pertanian desa berkembang dari 800m2 menjadi 1,7 hektar. Dampaknya sangat signifikan terhadap pendapatan warga. "Sebelum program ini, pendapatan rata-rata petani hanya Rp700-750 ribu per bulan pada 2022. Sekarang di 2024, pendapatan mereka mencapai Rp1,05 juta, naik 70%," papar Anwar.
BACA JUGA:
- Lebih Mudah dan Aman, PLN Jamin Kepuasan Pelanggan Bertransaksi di PLN Mobile - ibukotakini.com
- Honda Xpression Talent 2024 Perebutkan Hadiah Puluhan Juta Rupiah di PPU - ibukotakini.com
- Dharma Wanita Persatuan PPU Gelar Lomba Mewarnai Tingkat TK, Semarakkan HUT ke-25 - ibukotakini.com
Dari Peternakan ke Kuliner: Inovasi Bisnis Warung Sate
Tidak berhenti di peternakan, pada tahun 2024 kelompok tani ternak mengembangkan bisnis warung sate.
"Omset terakhir untuk bisnis warung sate mencapai Rp25 juta per bulan dengan 5 orang pegawai," ungkap Anwar. Ia optimis bisnis ini akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan wisata di sekitar Jalan Raya Darmasari-Cilograng, Bayah.
Mahfud, Bendahara Kelompok Tani Ternak, menekankan bahwa program ini tidak hanya fokus pada aspek ekonomi. "Kami juga melakukan pembinaan keagamaan, pengajian, bimbingan teknis, dan pembuatan silabus. BSI Maslahat bahkan mengajari kami cara mencampur jenis pakan ternak yang optimal," jelasnya.Yang tak kalah penting, tingkat keislaman masyarakat juga mengalami peningkatan," tutup Anwar penuh harap.
Dengan perkembangan yang pesat, kelompok ini memproyeksikan omset dari bisnis sate akan mencapai Rp150 juta per bulan. "Harapan kami, bisnis sate dan ternak akan
semakin maju sehingga bisa mengangkat kehidupan masyarakat dan peternak disekitar. Yang tak kalah penting, tingkat keislaman masyarakat juga mengalami peningkatan," tutup Anwar penuh harap. ***