KLHK Apresiasi Pengelolaan Sampah di Kalimantan Wujudkan Zero Waste Zero Emission
Kabar Ibu Kota

KLHK Apresiasi Pengelolaan Sampah di Kalimantan Wujudkan Zero Waste Zero Emission

  • IBUKOTAKINI.COM - Dalam mewujudkan Zero Waste Zero Emission Indonesia, peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) menjadi pengingat penting
Kabar Ibu Kota
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Dalam mewujudkan Zero Waste Zero Emission Indonesia, peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) menjadi pengingat penting Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk selanjutnya digaungkan di daerah.

Hal ini dilanjutkan dengan penyelenggaraan puncak peringatan HPSN 2023 di tingkat regional oleh Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan. Bertempat di Hotel Blue Sky Balikpapan pada Senin (20/3/2023).

Kegiatan ini menghadirkan seluruh pemerintah daerah terkait untuk selanjutnya bisa berpartisipasi dan terlibat dalam mempersiapkan net zero emission secara global ke depannya.

Direktur Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 KLHK RI, Novrizal Tahar yang hadir mewakili pemerintah pusat menyampaikan apresiasinya kepada P3E Kalimantan sebagai penyelenggara.

Agenda ini juga menjadi penanda komitmen KLHK yang berwujud pada program-program dan terobosan baru, khususnya dalam hal pengelolaan dan pengolahan sampah atau limbah.

"Ini semacam lompatan berpikir kita dalam pengolahan sampah di Indonesia, dimana tahun 2022 kemarin Indonesia itu baru menyampaikan Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC)," terang Novrizal kepada awak media.

BACA JUGA:

Lebih lanjut, ia menjelaskan ENDC tersebut merupakan komitmen Indonesia kepada dunia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca/karbon. "Itu ada lima sektor (pendukung), salah satunya adalah sektor waste (sampah/limbah)," katanya.

Dalam mewujudkan hal itu, komitmen Indonesia di tahun 2030 mendatang adalah menurunkan emisi karbon sebesar 40 juta ton CO2e. Bahkan, target selanjutnya adalah mencapai net zero emission.

Peringatan HPSN 2023 ini juga menjadi kesempatan KLHK untuk berkomunikasi dan menyiapkan skenario pelaksanaan pengolahan atau pengelolaan sampah di tingkat daerah ke depannya.

Untuk itu, Novrizal menyebutkan tiga poin penting yang akan menjadi determinan atau faktor penentu komitmen dan keberhasilan hal ini. Salah satunya adalah menyusun kebijakan less landfill policy.

"Karena, kita akan mengurangi emisi gas rumah kaca dari pengolahan sampah, sumber utamanya adalah gas metan yang dikeluarkan dari landfill atau TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Apalagi TPA-nya dioperasikan secara open dumping," sebutnya.

Selanjutnya, juga dengan mendorong perubahan perilaku masyarakat dengan membangun gaya hidup minim sampah. Serta, membangun industrialisasi pengolahan sampah. Hal itu dilakukan dengan mengubah bentuk dan memanfaatkan sampah itu sendiri.

"Waste to electricity, waste to energy, waste to biogas, waste to fertilizer dengan teknologi maggot dan waste to material atau Material Recovery Facilities (MRF)/bahan baku, waste to fuel dan waste to feedstock sebagai pakan dan sebagainya," paparnya.

Peringatan HPSN 2023 regional Kalimantan ini juga dinilainya sebagai wujud potret pondasi yang mengarah maju ke depan. Apalagi, menjelang pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. 

Komitmen ini diwujudkan dengan pencapaian Adipura Kencana di dua kota di Kaltim, yaitu Kota Bontang dan Kota Balikpapan. Diikuti dengan kota-kota lainnya yang tersebar di seluruh Pulau Kalimantan. Mengingat, selama dua tahun terakhir, penghargaan Adipura sempat terhenti.

"Komitmen pemerintah daerah maupun masyarakat Kalimantan ini akan menjadi modal yang kuat sebagai center of gravity Indonesia ke depan, karena nanti ibukota negara ada di sini," pungkasnya. ###