logo
Kodam VI/Mulawarman Siapkan Satgas Penanganan Bencana
Kabar Ibu Kota

Kodam VI/Mulawarman Siapkan Satgas Penanganan Bencana

  • PRCPB ini, nantinya akan berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai lintas sektor, mereka juga dilengkapi berbagai peralatan untuk menghadapi bencana.
Kabar Ibu Kota
Muhammad S.J

Muhammad S.J

Author

IBUKOTAKINI.COM - Kodam VI/Mulawarman menggelar apel gelar Pasukan Batalion Komposit Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Tahun Anggaran 2025, di Lapangan Yonzipur 17 pada Senin 14 Februari 2025.

Apel ini bertujuan untuk memperkuat sinergi semua sektor serta meningkatkan kesiapan satgas, Dalam hal ini untukmemastikan bahwa setiap unit dapat menanggapi bencana dengan cepat, tepat, dan efisien untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian harta benda.

Pangdam VI/Mulawarman, Mayjend TNI Rudy Rachmat Nugrama mengatakan dalam mengatasi bencana alam, telah dibentuk satuan khusus yang disebut komposit PRCPB tersebut.

"Batalion Komposit PRCPB Kodam VI Mulawarman merupakan satuan gabungan yang dirancang khusus untuk tanggap darurat khususnya kebencanaan," jelasnya.

PRCPB ini, nantinya akan berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai lintas sektor, mereka juga dilengkapi berbagai peralatan untuk menghadapi bencana.

Pangdam mencontohkan, di Kaltim ini yang menjadi atensi adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), satgas PRCPB dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, pompa air, dan teknologi pendukung.

Kemudian sistem deteksi dini melalui Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPBD, dan relawan masyarakat, Kodam VI Mulawarman menerapkan sistem pemantauan digital 24 jam untuk mendeteksi titik api sejak dini.

BACA JUGA:

TNI dan Warga Perbatasan Gotong Royong Perbaiki Jembatan Long Ayeh - ibukotakini.com

Dalam sistem deteksi dini tersebut, ia menggambarkan pentingnya kerja sama lintas sektor dengan pemerintah daerah, kepolisian, BPBD, Basarnas, dan masyarakat untuk menciptakan sistem penanggulangan bencana yang terpadu dan berkesinambungan.

Menurut Rudy, koordinasi Lintas Sektor juga diterapkan di mana Satgas PRCPB bekerja sama dengan pemerintah provinsi, Basarnas, kepolisian, dan BPBD untuk menentukan skala bencana dan merumuskan langkah penanganan.

"Selain itu, pelatihan bersama juga direncanakan untuk meningkatkan sinergi operasional," tuturnya.

Berikutnya adalah melibatkan relawan lokal dan masyarakat peduli api menjadi bagian integral dalam respons awal, memastikan informasi dari lapangan dapat segera ditindaklanjuti.

“Apabila ada titik api sekecil apa pun, sistem kami akan mendeteksinya, dan satuan akan merespons sesuai eskalasi bencana,” jelas Rudy.

Lanjut Rudy menyampaikan, setiap Kodam di lingkungan Angkatan Darat (AD) memiliki batalion khusus untuk bereaksi secara cepat dan tepat dalam menghadapi bencana.

Dalam hal ini adalah sesuai perintah kerja Kepala Staf AD melalui surat telegram nomor 90 tanggal 11 Februari 2025 yang menegaskan pentingnya pembentukan batalion komposit PRCPB di setiap kodam untuk merespon bencana dengan cepat dan efektif.

BACA JUGA:

Pemutihan Pajak Roda Dua dan Empat di Kaltim Mulai Dilaksanakan - ibukotakini.com

Selain itu, juga sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, operasi bantuan penanggulangan bencana merupakan salah satu tugas pokok TNI dalam rangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Rudy melanjutkan, di Kodam VI/Mlw, satuan ini dipimpin oleh Batalion Infanteri 17 Ananta Dharma dan diperkuat oleh Yonif 600 Modang yang memiliki kemampuan tempur dan mobilitas tinggi.

Kemudian juga diisi oleh satuan dari Yoncap 13 Satya Lembuswana dengan keahlian dalam operasi khusus, Kompi Kavaleri 3 Macantutu Sakti yang mendukung mobilitas dan logistik, serta Unit Pendukung termasuk unit kesehatan, perbekalan, komunikasi, dan hukum.

"Untuk keseluruhan, total personel ada sekitar 600 orang, batalion ini terdiri dari tiga kompi lapangan, satu kompi senapan, dan satu kompi pendukung," terangnya.

Pangdam Rudy menyampaikan, PRCPB siap siaga selama enam bulan ke depan, dengan kemampuan operasional 24 jam untuk memastikan respons cepat saat bencana melanda. ***