
Komisi II Pertanyakan Kemungkinan Bocornya Tangki Timbun Pengaruhi Kualitas BBM
- DPRD juga telah mengunjungi PT Patra Niaga sebagai distributor BBM dan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan membahas hal ini.
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Komisi II yang sejak beberapa waktu lalu menyorot dugaan BBM bermasalah juga telah menerima laporan dari masyarakat. Dugaan awal ini muncul pasca keluhan sejumlah bengkel besar yang menemukan masalah pada kendaraan akibat bahan bakar yang diduga tidak sesuai standar.
DPRD juga telah mengunjungi PT Patra Niaga sebagai distributor BBM dan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan membahas hal ini. Ketua Komisi II, Fauzi Adi Firmansyah mengatakan, Pertamina telah melakukan investigasi usai mendapat laporan.
"Memang ditemukan BBM yang keruh. Namun setelah dicek, BBM yang dikirim ke SPBU dinyatakan sesuai standar,” ujar Adi. Maka, lanjut dia, Komisi II mempertanyakan kemungkinan adanya kebocoran di tangki pendam SPBU atau pada mobil tangki pengangkut BBM.
Namun, berkaitan dnegan hal ini pihaknya belum mendapat penjelasan dari tim teknis Pertamina Patra Niaga. Sehingga belum ada penjelasan teknis mengenai hal ini. DPRD Selanjutnya meminta hasil audit atau laporan investigasi resmi dari Pertamina Patra Niaga serta data lengkap terkait tangki timbun (TG Timbun) yang digunakan oleh SPBU.
BACA JUGA:
Komisi II Lakukan RDP dengan Pertamina, Tindaklanjuti Keluhan Soal BBM - ibukotakini.com
Ia juga mengatakan, penting untuk tahu masa berlaku tangki timbun. Karen ada beberapa SPBU di Balikpapan yang menggunakan fasilitas berusia hingga 40 tahun. Menyangkut ini, pihaknya kuga akan melibatkan pihak-pihak terkait untuk melakukan investigasi langsung di lapangan.
"Selain itu, kami akan menggandeng laboratorium independen agar hasil uji BBM tidak hanya berasal dari pihak Pertamina,” tegasnya. Langkah tersebut diambil untuk memastikan transparansi dan keakuratan data.
Selama ini lab Pertamina menyatakan aman. Namun pihaknya merasa perlu ada data pembanding. "Maka dari itu kita akan bawa lab dari luar untuk menguji sampel BBM secara independen,” tambahnya.
Komisi II juga meminta pihak bengkel yang terdampak untuk segera menyiapkan data kerusakan dan keluhan teknis untuk menjadi bahan evaluasi.
"Hari Senin kami akan lakukan investigasi lanjutan, termasuk kunjungan ke bengkel-bengkel yang sebelumnya melaporkan masalah,” tandasnya. (Adv)