Konsumen RI Makin Cerdas: Belanja Sehat dan Hemat
Tren

Konsumen RI Makin Cerdas: Belanja Sehat dan Hemat

  • Masyarakat Indonesia tetap berbelanja namun kini lebih cerdas dan penuh makna
Tren
Bunga Citra

Bunga Citra

Author

IBUKOTAKINI.COM - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, konsumen Indonesia justru menunjukkan ketangguhan mental yang luar biasa. Survei Dentsu APAC Consumer Mindset kuartal II 2025 mengungkap, masyarakat Indonesia memilih menyesuaikan gaya hidup demi menjaga stabilitas keuangan dan kesehatan.

Dari survei yang dilakukan pada 7–17 Mei 2025 terhadap 700 responden dewasa di Indonesia, sebanyak 62% responden mengaku kondisi ekonomi nasional belum stabil. Namun menariknya, 60% dari mereka tetap optimistis kondisi finansial pribadi akan membaik dalam waktu 30 hari ke depan.

Alih-alih terjebak pesimisme, konsumen justru mengalihkan fokus ke hal-hal fundamental: wellness, value, dan daya tahan finansial. Belanja konsumtif mulai ditinggalkan. 

Kini, uang lebih banyak dialokasikan untuk kebutuhan pokok, kesehatan, hingga hiburan sederhana seperti skincare lokal, vitamin, dan tontonan rumahan yang menenangkan. Bukan sekadar bertahan, tapi hidup lebih sehat dan bijak secara finansial.

Generasi Z menjadi kelompok paling terdampak secara finansial. 40% dari mereka mengaku tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan bulanannya. Meski begitu, lebih dari setengahnya masih yakin kondisi akan membaik.

BACA JUGA:

Gubernur Kaltim: UMKM Harus Naik Kelas dan Kuasai Pasar Global - ibukotakini.com

Dalam menghadapi tekanan, Gen Z justru fokus pada hal-hal esensial seperti kesehatan mental dan fisik, serta belajar membuat keputusan belanja yang lebih strategis.

Berbeda dari Gen Z, generasi Milenial yang lebih mapan secara finansial terlihat lebih tenang, namun tetap selektif. Mereka tetap berbelanja, tapi dengan penuh pertimbangan. Stabilitas bukan alasan untuk konsumtif, dan justru itulah yang membedakan pendekatan mereka.

Masyarakat Indonesia tetap berbelanja namun kini lebih cerdas dan penuh makna. Barang-barang non-esensial seperti fashion mewah, makan di luar, dan liburan mahal mulai dikurangi. Sebagai gantinya, kategori seperti kesehatan, kebutuhan pokok rumah tangga, dan hiburan terjangkau masih bertahan kuat.

Dari hasil survei ini, ada pelajaran penting bagi para pelaku usaha: konsumen tidak hanya butuh produk, tapi juga empati. Brand yang memahami kebutuhan dan nilai hidup konsumen akan menjadi pemenang.

Dentsu menyarankan tiga langkah kunci untuk brand:

  1. Tawarkan kualitas dan harga yang seimbang.
  2. Gunakan storytelling yang membangun koneksi emosional.
  3. Fokus pada segmentasi yang tepat, seperti Gen Z yang saat ini sedang dalam fase adaptasi finansial.