Dinas Perkebunan Kaltim meningkatkan kompetensi petugas pendamping perkebunan. Foto: Arsip/Ibukotakini.com
Kabar Ibu Kota

Kontribusi Subsektor Perkebunan Terhadap PDRB Terus Ditingkatkan, Ini Upaya Pemprov Kaltim

  • IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Kalimantan Timur menargetkan pertumbuhan subsektor perkebunan terhadap nilai barang dan jasa atau Produk Domestik Regional Bru
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Kalimantan Timur menargetkan pertumbuhan subsektor perkebunan terhadap nilai barang dan jasa atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 22,99 persen pada tahun depan. 

Upaya itu dilakukan melalui peningkatan produksi, peningkatan nilai tukar petani, hingga penambahan investor di bidang perkebunan. 

Dalam pernyataan yang dilansir Biro Adpim, Selasa, 13 September 2022, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Ujang Rachmad mengatakan dalam kurun waktu lima tahun, nilai produksi atau kontribusi subsektor perkebunan terhadap PDRB terus meningkat.

“Pada tahun 2019 kontribusi subsektor perkebunan terhadap PDRB Kaltim sudah mencapai 17,54 persen. Target per tahun pada akhir tahun 2020 kontribusi subsektor perkebunan terhadap PDRB Kaltim 18,77 persen, tahun 2021 sebesar 20,087 persen, tahun 2022 naik 21,49 persen, dan akhir tahun 2023 kita targetkan sebesar 22,99 persen,” kata Ujang Rachmad. 

BACA JUGA:

Ujang Rachmad menambahkan, selain target nilai produksi atau kontribusi subsektor perkebunan tehadap PDRB Kaltim untuk lima tahun ke depan, Disbun Kaltim juga menargetkan jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mendapatkan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) terus bertambah menjadi 63 perusahaan pada akhir tahun 2023 mendatang.

“Pada tahun 2019, jumlah perusahaan perkebunan di Kaltim yang sudah mendapat ISPO sebanyak 43 perusahaan. Dalam lima tahun ini ada penambahan 20 perusahaan dan ditargetkan tiap tahun 4 perusahaan mendapat sertifikat ISPO, sehingga pada tahun 2023 terdapat 63 perusahaan yang mendapatkan ISPO,” tandasnya.

BACA JUGA:

Selain itu lanjut Ujang Rachmad, target ketiga yang ingin dicapai Disbun Kaltim adalah meningkatkan kesejahteraan pekebun yang ukurannya adalah Nilai Tukar Petani (NTP) Pekebun. Pada akhir tahun 2019 NTP Pekebun 89 persen, akhir tahun 2023 ditargetkan bisa mencapai 100 persen.

“Untuk mencapai ketiga target tersebut, Disbun Kaltim melaksanakan bebagai program, dimana setiap program dalam merealisasikan strategi pembangunan memiliki fungsi dan karakter yang berbeda. Meskipun begitu, integral dari program tersebut akan memiliki muara yang sama yakni terwujudnya visi Dinas Perkebunan sebagai lembaga yang dipercaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam pengelolaan subsektor perkebunan,” ujarnya.

Lebih lanjut Ujang Rachmad memaparkan, penjabaran dari program-program Disbun Kaltim yang dikembangkan untuk mencapai sasaran tersebut di antaranya meningkatkan produksi perkebunan melalui kegiatan peningkatan produktivitas, perluasan komoditas, dan pengembangan kelembagaan pekebun.

BACA JUGA:

“Kemudian melaksanakan program mitigasi gas emisi rumah kaca sektor perkebunan dengan melakukan kegiatan pengembangan energi baru terbarukan di sektor perkebunan, penanaman pada wilayah cadangan karbon rendah, pengembangan energi baru terbarukan pada sektor perkebunan, perlindungan lahan konservasi di areal perkebunan, dan pengendalian kebakaran lahan perkebunan,” paparnya.

Dan yang tidak kalah penting kata Ujang Rachmad adalah melakukan pembinaan dan pengawasan usaha perkebunan melalui kegiatan pengembangan data base usaha perkebunan, pelayanan administrasi perizinan, pengawasan dan evaluasi usaha perkebunan, peningkatan kemitraan, penanganan konflik, pembinaan, pengawasan dan evaluasi usaha perkebunan.

“Progam-program Disbun Kaltim lainnya adalah peningkatan mutu dan pemasaran hasil perkebunan melalui kegiatan pembinaan pascapanen, penerapan teknologi pengolahan hasil perkebunan, dan kegiatan promosi produksi perkebunan,” tutup Ujang Rachmad. ###