KPI Balikpapan Didik Siswa Kelola Sampah Sejak Usia Dini
Balikpapan

KPI Balikpapan Didik Siswa Kelola Sampah Sejak Usia Dini

  • Edukasi lingkungan sejak bangku sekolah menjadi pondasi penting bagi budaya hidup bersih dan bertanggung jawab
Balikpapan
Bunga Citra

Bunga Citra

Author

IBUKOTAKINI.COM - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan. Kali ini, melalui program edukasi pengelolaan sampah anorganik, KPI mengajak pelajar SMP Yos Sudarso, Balikpapan Barat, untuk lebih peduli dan aktif menjaga kebersihan sejak usia dini.

Sebanyak 32 siswa dari kelas VII hingga IX ikut dalam kegiatan sosialisasi yang digelar sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dalam kegiatan tersebut, para siswa dibekali pemahaman mengenai jenis-jenis sampah anorganik, cara memilah, dan potensi daur ulang.

“Ini bukan sekadar seremonial. Kami ingin membentuk karakter generasi muda yang peduli lingkungan,” kata Dodi Yapsenang, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan. 

Ia menambahkan bahwa edukasi lingkungan sejak bangku sekolah menjadi pondasi penting bagi budaya hidup bersih dan bertanggung jawab.

“Dari edukasi ini ada dua unit tempat sampah anorganik diberikan kepada sekolah agar praktik pengelolaan sampah bisa terus berlanjut di lingkungan Pendidikan,” imbuhnya.

BACA JUGA:

Pustaka Borneo Tawarkan Akses Digital ke Koleksi Langka Budaya Kalimantan - ibukotakini.com

Kepala SMP Yos Sudarso, Benyamin Duke, menyambut baik program ini. 

“Ini sangat bermanfaat. Kami berharap siswa bisa menjadi agen perubahan di rumah dan lingkungan sekitar,” ujarnya.

Materi pengelolaan sampah disampaikan secara interaktif oleh Alfiansyah dari mitra binaan KPI, Pelita Borneo 38. Penyampaian dilakukan dengan diskusi dan video edukatif, membuat siswa antusias mengikuti setiap sesi.

“Sampah anorganik seperti botol plastik dan kardus bisa didaur ulang atau dikirim ke bank sampah, bukan dibuang begitu saja,” terang Alfiansyah.

Salah satu siswa, Marchia, mengaku terinspirasi. “Saya jadi tahu bahwa sampah bisa diolah jadi sesuatu yang berguna,” ungkapnya. ***