Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan Pantun Gultom
Advertorial

Kunjungan Wisata Pantai Manggar Meningkat, Anggota Dewan Sebut Perlu Penambahan Kantong Parkir

  • IBUKOTAKINI.COM - Pantai Manggar Segara Sari mengalami peningkatan pengunjung pada periode libur Lebaran lalu.Hal ini disambut baik Anggota Komisi II Dewan Per
Advertorial
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Pantai Manggar Segara Sari mengalami peningkatan pengunjung pada periode libur Lebaran lalu.

Hal ini disambut baik Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan Pantun Gultom. Sebab, tentunya peningkatan jumlah pengunjung akan dibarengi oleh peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Beriman.

Pihaknya bahkan telah memberikan masukan kepada Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan agar dapat memaksimalkan momentum Lebaran untuk meningkatkan PAD di sektor pariwisata.

“Jadi, jika memang ada peningkatan pendapatan dari situ memang sangat mungkin. Kita selaku mitra belum mendapatkan informasi update terkait hal itu, nanti akan kami coba kroscek lagi,” ucapnya ketika ditemui baru-baru ini.

BACA JUGA:

Optimalisasi destinasi wisata ini dapat dilakukan dengan mengedepankan kenyamanan masyarakat selaku pengunjung tempat wisata.

“Fasilitas-fasilitas itu diharapkan dapat dimaksimalkan atau dioptimalkan,” katanya.

Fasilitas lahan parkir menjadi atensi khusus pihaknya. Mengingat, kebutuhan kantong parkir memang diperlukan untuk dapat meningkatkan kunjungan dan daya tampung wisatawan menjadi lebih maksimal.

“Dua tahun lalu, kami dapat informasi ada lahan warga seluas 8 hektare dan rencananya lahan itu yang mau kita jadikan kantong parkir,” ungkapnya.

“Karena, kalau wisata pantai itu kan tidak boleh mobil langsung berada di bibir pantai. Ini akan merusak tatanan pariwisata itu sendiri,” tambahnya.

Bahkan, pihaknya juga telah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah yang memiliki destinasi wisata serupa atau bahkan yang telah berhasil mengelola pariwisata di daerahnya.

“Rata-rata kantong parkir ini memiliki tarif yang berbeda-beda, masuk wisatanya juga berbeda, menggunakan fasilitas pun berbeda lagi. Kalau dibilang membebani, tetapi harus tetap sesuai dengan fasilitas yang didapatkan,” sebutnya.

Menurutnya, kantong parkir yang tak sesuai juga akan mengganggu estetika atau keindahan dari destinasi wisata tersebut.

“View pantai yang diunggulkan juga tetap jadi prioritas, masyarakat tentu ingin melihat view yang indah. Bukan malah kendaraan-kendaraan yang parkir sembarangan,” tuturnya.

Kendati begitu, anggaran atau biaya menjadi kendala utama dalam pengembangan destinasi wisata terkait dengan pengadaan kantong parkir. Karena, biaya yang dibutuhkan memang cukup besar.

“Rp 1,5 juta per meter pada saat itu, saat ini tidak mungkin harganya turun,” imbuhnya.

Penambahan lahan sebagai kantong parkir ini dinilai sangat perlu. Pasalnya, destinasi wisata yang ada di Kota Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) juga akan menarik kunjungan wisatawan dari lokasi IKN yang akan mengalami pertambahan penduduk yang signifikan.

“Penambahan lahan itu memang urgent karena memang untuk mengantisipasi IKN ini. Bayangkan kalau IKN sudah beroperasi, orang pada berwisata ke sana (Pantai Manggar),” jelasnya.

Berkaitan dengan anggaran, perlu adanya terobosan dari kepala daerah yang tengah memimpin Kota Balikpapan dengan menggandeng pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.

“Kalau kita koordinasi, saya rasa tidak ada yang tidak mungkin,” pungkasnya.