Kepala Dinsos Balikpapan, Edi Gunawan, sebut Kurangi Eksploitasi Anak, pemerintah Fokus Perbaiki Ekonomi Keluarga
Balikpapan

Kurangi Eksploitasi Anak, Dinsos Balikpapan Fokus Perbaiki Ekonomi Keluarga

  • Dinas Sosial Balikpapan masih temukan anak yang dilibatkan untuk bekerja di jalanan, seperti berjualan tisu di persimpangan lampu merah
Balikpapan
Muhammad

Muhammad

Author

IBUKOTAKINI.COM - Upaya memperkuat ekonomi keluarga menjadi perhatian utama Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan untuk mengurangi praktik eksploitasi anak.

Kepala Dinsos Balikpapan Eddy Gunawan mengatakan, masih ditemukan anak-anak yang dilibatkan untuk bekerja di jalanan, seperti berjualan tisu di persimpangan lampu merah. Kondisi tersebut menurutnya erat kaitannya dengan faktor ekonomi keluarga yang belum stabil.

“Kalau kondisi ekonomi keluarga baik, tentu mereka tidak akan sampai menurunkan anak-anak ke jalan. Karena itu, perbaikan ekonomi keluarga menjadi kunci,” katanya saat dijumpai pada Selasa 16 September 2025.

Eddy menjelaskan, melibatkan anak dalam aktivitas ekonomi di jalanan masuk kategori eksploitasi. 

Anak-anak, kata dia, seharusnya mengenyam pendidikan, belajar, serta memiliki ruang bermain yang layak, bukan dipaksa mencari nafkah di jalanan.

Untuk mencegah hal tersebut, Dinsos bersama lintas sektor terus mendorong berbagai program pemberdayaan keluarga. 

Bentuknya mulai dari pelatihan keterampilan, pemberian bantuan modal usaha, hingga memanfaatkan dukungan program pemerintah provinsi, salah satunya Ekonomi Kreatif (Ekraf).

BACA JUGA:

Sekolah Rakyat Dimulai, Kaltim Target Anak Putus Sekolah Kembali ke Sekolah - ibukotakini.com

“Kami ingin bantu keluarga agar kondisi ekonominya lebih baik, sehingga anak-anak bisa kembali bersekolah. Kalau ekonomi keluarga membaik, anak tidak perlu lagi berada di jalan,” ujarnya.

Menurutnya, langkah represif semata seperti penertiban tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan. 

Sebab, meski anak-anak sempat diamankan dan dikembalikan kepada orang tua, banyak di antara mereka yang kembali lagi ke jalan karena kebutuhan ekonomi belum terpenuhi.

Sebagai solusi sementara, Dinsos menampung anak-anak jalanan di penampungan sementara Taruna Siaga Bencana (Tagana). 

Di sana, petugas melakukan asesmen untuk mengetahui alasan anak turun ke jalan sekaligus memberikan motivasi agar mereka mau kembali bersekolah.

“Tidak semua berhasil, tapi yang penting jangan berhenti berusaha. Kami terus berupaya agar anak-anak ini tidak kehilangan harapan,” imbuhnya.

BACA JUGA:

TKA SMA/SMK Diserbu 3,22 Juta Pendaftar, Jadi Modal Seleksi PTN 2025 - ibukotakini.com

Ia menambahkan, jumlah anak jalanan di Balikpapan memang tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, namun persoalannya belum sepenuhnya hilang. 

Tantangan utamanya adalah bagaimana memastikan anak-anak tetap berada di bangku sekolah dan tidak kembali ke jalan.

Ia menyebut perlunya kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan. 

Laporan masyarakat, sangat membantu pemerintah dalam menindaklanjuti dugaan eksploitasi anak yang sering kali luput dari pengawasan petugas.

“Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Dengan kepedulian semua pihak, kita bisa memutus rantai eksploitasi anak di Balikpapan,” pungkasnya. ***