
Lahan Eks Puskib Mau Dijadikan SPBU, Sekolah, atau Rumah Sakit?
- Rencana pemanfaatan eks Puskib terus berubah
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, meninjau sejumlah aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim di Kota Balikpapan, Rabu (12/3/2025).
Tiga aset yang dikunjungi adalah Mess Pemprov Kaltim di Jalan Ery Suparjan, lahan eks Puskib (Pusat Kegiatan Islam Bersama) di Kelurahan Mekar Sari, serta Hotel Royal Suite di Jalan Syarifudin Yoes.
Dalam kunjungannya, Gubernur menegaskan pentingnya pengelolaan aset daerah yang lebih optimal agar bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan meningkatkan pendapatan daerah.
Saat meninjau lahan eks Puskib seluas 3,8 hektare di Balikpapan Tengah, Gubernur Rudy Mas’ud menyayangkan kondisi lahan yang terbengkalai sejak 2012.
Ia memastikan akan segera mengelola lahan tersebut agar lebih produktif, dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat Balikpapan.
"Orientasi kita harus yang banyak dibutuhkan masyarakat," ujar Gubernur.
Tiga rencana utama disiapkan untuk memanfaatkan lahan ini, yaitu pembangunan sekolah unggulan (boarding school), sarana kesehatan berupa rumah sakit, serta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Keberadaan SPBU dinilai mendesak, mengingat saat ini Balikpapan mengalami krisis SPBU di tengah kota.
BACA JUGA:
Pemkot Balikpapan Dorong Lahan Puskib Dimanfaatkan RTH - ibukotakini.com
Namun, sebelum proyek ini direalisasikan, Pemprov Kaltim akan berdiskusi dengan Pemerintah Kota Balikpapan untuk menentukan opsi terbaik. Selain itu, Pemprov masih menunggu penyelesaian sengketa hukum terkait lahan yang diperkirakan rampung pada April 2025.
"Mudah-mudahan selesai April, setelah itu kita akan rencanakan pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat," tegas Rudy Mas’ud.
Mess Pemprov Kaltim Didorong Lebih Produktif
Selain lahan eks Puskib, Gubernur juga meninjau Mess Pemprov Kaltim di Jalan Ery Suparjan, Klandasan Ulu. Akomodasi ini memiliki 14 kamar dengan 32 tempat tidur dan telah menghasilkan pendapatan Rp520 juta pada 2024, melebihi target Rp250 juta.
Gubernur meminta pengelola Mess, Isa Anshari, untuk mengoptimalkan fasilitas ini agar lebih produktif. Bahkan, ia mengizinkan kamar VIP gubernur untuk disewakan jika ada peminat.
"Saya berikan otoritas Pak Isa. Kamar gubernur dipakai saja, yang penting bayar," kata Gubernur.
Kunjungan terakhir dilakukan di Hotel Royal Suite, di mana Gubernur akan berdiskusi dengan manajemen hotel setelah Idulfitri. Pasalnya, tingkat hunian hotel mengalami penurunan hingga 50 persen sejak Januari 2025.
BACA JUGA:
Syafruddin Dukung Lahan Eks Puskib Jadi Sentra UMKM - ibukotakini.com
"Kita akan lihat bagaimana okupansi hotel ini. Jika perlu ada strategi baru untuk meningkatkan kinerjanya," tutup Rudy Mas’ud.
Peninjauan ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov Kaltim untuk memastikan seluruh aset daerah dikelola dengan baik. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya di Balikpapan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni, menambahkan bahwa Pemprov akan mengkaji ulang skema pengelolaan aset agar tidak ada lagi aset yang terbengkalai dalam waktu lama.
Langkah Gubernur ini sejalan dengan arahan nasional untuk memastikan aset daerah dimanfaatkan secara optimal guna mendukung pembangunan berkelanjutan.
Rencana Pemanfaatan Eks Puskib Selalu Berubah
Rencana pengelolaan lahan eks Puskib di Balikpapan terus berubah. Di masa pemerintahan Gubernur Awang Faroek Ishak, kawasan strategis itu akan dijadikan pusat perbelanjaan bekerja sama dengan konglomerat James Riady, pemilik Lippo Mal, Jakarta.
Saat masih menjadi Penjabat Gubernur Kaltim, Direktur Otonomi Daerah Kemendari, Akmal Malik, berencana memanfaatan lahan seluas 4,9 hektare di Jalan Ahmad Yani, Balikpapan Tengah, sebagai sentra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Pemprov Kaltim telah menginstruksikan Perusahaan Daerah Melati Bhakti Satya (Perusda MBS) untuk bekerja sama dengan perusahaan umum daerah Balikpapan.
BACA JUGA:
Kerja sama ini bertujuan agar pengelolaan lahan eks Puskib dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Akmal Malik menekankan pentingnya kolaborasi yang saling menguntungkan antara pemerintah provinsi dan kota dalam pengelolaan aset tersebut.
“Kita bersurat untuk meminta kepada Perusda MBS untuk bekerja sama dengan Perumda Kota Balikpapan, sehingga dapat menghasilkan keuntungan,” ujar Akmal Malik pada 13 Mei 2024.
Sebelumnya, lahan eks Puskib direncanakan menjadi kawasan ekonomi dan pusat perbelanjaan pada 2013. Namun, rencana tersebut tidak terealisasi, sehingga lahan tersebut terbengkalai selama lebih dari satu dekade. ***