Mampu Penuhi Kebutuhan, Balikpapan Peringkat Pertama Ketahanan Pangan di Kaltim
- IBUKOTAKINI.COM - Kota Balikpapan berhasil meraih peringkat pertama Kategori Ketahanan Pangan tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Keberhasilan Balikpapan mempero
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Kota Balikpapan berhasil meraih peringkat pertama Kategori Ketahanan Pangan tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Keberhasilan Balikpapan memperoleh penghargaan tersebut dengan nilai 87,45 poin. Penghargaan diterima langsung Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud dari Gubernur Kaltim Isran Noor dalam Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Ahli Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), di Ballroom Hotel Bluesky Balikpapan, Senin, 30 Mei 2022.
Wali Kota Balikpapan menyambut antusias keberhasilan yang diperoleh Kota Balikpapan dalam ketahanan pangan.
"Harapannya, kedepan dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan ketahanan pangan di Kota Balikpapan," ungkapnya usai menerima penghargaan dari Provinsi Kaltim.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Balikpapan Heria Prisni saat mendampingi Wali Kota Balikpapan menyampaikan, Kota Balikpapan terbaik dalam kategori ketahanan pangan dari 10 Kabupaten Kota di Kaltim.
Meskipun, Kota Balikpapan hanya menyediakan kemampuan produksi 15 persen tetapi Kota Balikpapan tidak kekurangan. Dengan berkolaborasi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Balikpapan dan bekerjasama dengan daerah luar, ketahanan pangan di Kota Balikpapan dapat tercukupi.
"Kita menggerakkan masyarakat juga. Jangan hanya tergantungan dengan daerah luar tapi perkarangan kita harus dimaksimalkan untuk berproduksi," ucapnya.
Salah satu penilaian Kota Balikpapan ditetapkan peringkat pertama kategori Ketahanan Pangan dengan program Pangan Keluarga Mandiri Terpadu (Pagar Mantap). Ini salah satu hal yang di gerakkan Dinas DP3 Balikpapan, untuk memperkuat ketahanan pangan di Kota Balikpapan.
"Kita sudah ada 17 pilot project (proyek percontohan) kita, untuk ketahanan pangan lestari kita dalam penyediaan pangan di Kota Balikpapan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur mengatakan bahwa persoalan pangan ini terus menerus diupayakan dan tidak akan pernah selesai, karena sepanjang manusia bertumbuh dan berkembang, maka pangan akan juga tumbuh berkembang.
Pangan ini adalah sebuah komoditas yang sangat strategis dan soal pangan bisa menyebabkan goncangan dan membahayakan suasana kedamaian.
"Di Indonesia pangan ini masih jauh dari keperluan, yang belum bisa kita produksi di dalam negeri masih kita impor. Walaupun kita kecukupan produksi pangan, itu komponen produksi masih didatangkan dari luar," ujarnya.