Pulau Maratua di Kabupaten Berau
Ekbis

Maratua Ecotourism Conference 2024: Dorong Wisata untuk Konservasi

  • Pemprov Kaltim mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan perangkat daerah menggelar rapat koordinasi di Maratua minimal sekali setahun.
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COM – Pulau Maratua, yang terletak di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, menjadi pusat perhatian dunia pariwisata dengan digelarnya Maratua Ecotourism Conference 2024

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam menyelaraskan pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan pelestarian lingkungan di pulau-pulau kecil, khususnya di Kalimantan Timur.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menegaskan bahwa arah pengembangan pariwisata Maratua harus berorientasi pada kualitas, bukan kuantitas. 

"Maratua adalah kawasan remote dengan tantangan infrastruktur. Jadi, fokus kita adalah menghadirkan wisata berkualitas. Lebih baik sedikit pengunjung, tetapi memberikan dampak ekonomi besar, daripada ramai pengunjung namun meninggalkan sampah," kata Akmal Malik saat membuka konferensi.

BACA JUGA:

Royal Brunei Airlines Buka Rute Baru Balikpapan-Brunei Mulai Februari 2025 - ibukotakini.com

Menurut Akmal, keindahan laut adalah aset utama yang harus dijaga. Dengan pendekatan wisata berkualitas, masyarakat lokal diharapkan lebih terlibat aktif dalam menjaga kebersihan dan keunikan laut Maratua. 

"Kalau lautnya bersih, wisatawan pasti akan datang, dan kita bisa menawarkan pengalaman yang tidak bisa ditemukan di tempat lain," tambah Akmal dikutip dalam pernyataan resmi, Selasa, 3 Desember 2024.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemprov Kaltim telah mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan setiap perangkat daerah untuk menggelar rapat koordinasi di Maratua minimal sekali setahun. 

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, termasuk rencana penerbangan reguler ke Maratua. "Awal Februari 2025, kita akan menggelar Maratua Run 10K dan 5K. Ini akan menjadi momentum besar untuk menarik wisatawan dan mempersiapkan masyarakat menyambut mereka," ujarnya.

Konferensi ini juga dihadiri berbagai narasumber dari dalam dan luar negeri, seperti Prof. Jennifer Chan dari Universitas Malaysia Sabah, Mariglo Laririt dari Filipina, dan penggiat ekowisata Ary Suhandi. 

BACA JUGA:

Wisata Kutai Timur Berpotensi Dongkrak PAD, DPRD Perhatikan Infrastruktur - ibukotakini.com

Mereka berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan. "Maratua memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi kelas dunia, tetapi membutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha pariwisata," ungkap Ary Suhandi.

Selain itu, keterlibatan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) lokal, seperti Pokdarwis Payung-payung Pulau Maratua, menunjukkan komitmen komunitas untuk mendukung inisiatif ini.

Melalui pendekatan yang terintegrasi, Maratua Ecotourism Conference 2024 diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi, tetapi juga membawa manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat lokal.

"Pesan utama dari konferensi ini adalah harmoni antara wisatawan, masyarakat, dan alam. Jika semua pihak berkomitmen, Maratua bisa menjadi ikon ekowisata dunia," pungkas Akmal Malik. ***