IHSG Menguat 5,83% dalam Sepekan, Didukung Stimulus China
Ekbis

Market Sepekan Ke Depan: Sentimen Positif Mendorong Pergerakan IHSG

  • Berbagai sentimen positif baik dari dalam maupun luar negeri dapat memberikan dorongan baru bagi pasar saham dalam sepekan ke depan.
Ekbis
Bunga Citra

Bunga Citra

Author

IBUKOTAKINI.COM – Setelah mengalami pelemahan sebesar -1,06% pada minggu pertama Januari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini berada pada level 7.088. Meskipun terdapat aliran dana asing yang keluar (outflow) mencapai Rp1,6 triliun di pasar reguler, berbagai sentimen positif baik dari dalam maupun luar negeri dapat memberikan dorongan baru bagi pasar saham dalam sepekan ke depan. 

Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang terus menguat dan arus masuk dana asing yang kembali menarik perhatian menjadi beberapa faktor kunci yang patut dicermati oleh pelaku pasar.

Secara global, data ekonomi yang keluar sepanjang minggu lalu memengaruhi gerak pasar. Di Amerika Serikat, Indeks Purchasing Managers Index (PMI) untuk sektor manufaktur pada bulan Desember 2024 tercatat mengalami kenaikan signifikan menjadi 56,8, meskipun sedikit lebih rendah dari proyeksi sebelumnya. 

"Meskipun angka ini mencerminkan adanya ekspansi di sektor manufaktur, namun laju pertumbuhannya lebih lambat dari yang diharapkan," ungkap David Kurniawan, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) pada Senin, 13 Januari 2025.

Di sisi lain, sentimen inflasi China yang dilaporkan mengalami penurunan menjadi 0,1% pada Desember 2024 memberikan gambaran bahwa perekonomian China mampu mempertahankan stabilitas harga meskipun menghadapi ketidakpastian global. Penurunan inflasi ini memperlihatkan bahwa ekonomi global, meskipun menghadapi tantangan, berpotensi tetap stabil dalam jangka pendek.

BACA JUGA:

Berjumlah 1 Juta Agen, Ini Dampak Ekonomi dan Sosial Keberadaan AgenBRILink Milik BRI - ibukotakini.com

Dari sisi domestik, ada dua sentimen positif yang semakin menambah optimisme pasar. Pertama, Indonesia mencatatkan rekor tertinggi untuk cadangan devisa pada bulan Desember 2024 yang mencapai $155,7 miliar. Rekor ini menunjukkan kekuatan dan ketahanan ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global, serta menegaskan bahwa sektor eksternal Indonesia dalam posisi yang stabil dan mendukung nilai tukar Rupiah.

Kedua, peningkatan signifikan pada Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Indonesia yang tercatat di level 127,7 pada Desember 2024, menunjukkan bahwa konsumen semakin percaya diri terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi domestik, karena konsumen yang optimis cenderung meningkatkan pengeluaran, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun investasi.

Prospek Pasar Sepekan ke Depan

Melihat kondisi pasar pada minggu mendatang, beberapa faktor perlu dicermati oleh para trader dan investor. Menurut David Kurniawan, perhatian utama pasar akan tertuju pada dua sentimen penting.

  1. Inflow Asing
    Setelah sempat mengalami outflow pada awal tahun 2025, arus dana asing diperkirakan akan kembali memasuki pasar saham Indonesia. Berdasarkan data seasonality 10 tahun terakhir, IHSG cenderung menunjukkan pergerakan positif pada bulan Januari, memberikan potensi bagi pasar untuk rebound. Selain itu, dengan adanya pembayaran dividen dari beberapa big banks yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Maret, yield yang menarik bisa kembali menjadi daya tarik bagi investor asing untuk kembali berinvestasi di pasar saham Indonesia.
  2. FOMC Meeting
    Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) AS yang akan digelar dalam beberapa hari mendatang juga akan menjadi sorotan utama pasar global. Keputusan FOMC terkait suku bunga acuan dan kebijakan moneter Amerika Serikat akan memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian global. Hasil pertemuan ini diharapkan dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter AS ke depan, yang berpotensi mempengaruhi pasar keuangan, nilai tukar dolar, dan strategi investasi di berbagai sektor ekonomi.

Mengingat sentimen positif yang ada, terutama terkait dengan penguatan IKK dan prospek inflow asing, pasar saham Indonesia berpotensi kembali melanjutkan penguatan dalam beberapa hari mendatang. Investor disarankan untuk memantau dinamika tersebut dan mempertimbangkan saham-saham yang berada di sektor-sektor yang terpengaruh langsung oleh konsumsi domestik, serta saham-saham yang berpotensi mendapat dukungan dari aliran dana asing.

Dengan cadangan devisa yang kuat dan tingkat kepercayaan konsumen yang meningkat, ekonomi Indonesia menunjukkan prospek yang positif meskipun ada ketidakpastian global. Oleh karena itu, sepekan ke depan dapat menjadi waktu yang menarik untuk mengamati pergerakan IHSG serta memanfaatkan peluang investasi yang muncul di tengah kondisi pasar yang dinamis. ***