Kementerian PUPR menggelar pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja bidang konstruksi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Foto: Biro Adpim Pemprov Kaltim.
Kabar Ibu Kota

Masa Transisi Menuju Ibu Kota Negara, Otorita IKN Fokus Berdayakan Warga

  • IBUKOTAKINI.COM - Pelatihan membuat roti sampai operator alat berat ditujukan bagi warga sekitar IKN.
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Proses transisi menuju ibu kota negara  baru di Kalimantan Timur telah masih terus berlangsung.

Salah satu program yang dipersiapkan dalam masa transisi adalah memberdayakan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi proyek. 

Program pemberdayaan ini dinilai sebagai hal yang diharapkan oleh masyarakat Kaltim.

"Tentu apa yang juga sudah disampaikan oleh Bapak Presiden bahwa pembangunan IKN ini harus dapat memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada masyarakat yang sebelumnya tinggal di sana (lokasi IKN)," jelas Diani Sadiawati, Juru Bicara Otorita IKN, Senin (6/2/2023).

Seluruh perkembangan progres Otorita IKN terkait hal ini juga disajikan secara berkala di berbagai platform media, baik media sosial dan website resmi yang dapat diakses di www.ikn.go.id.

"Ada beberapa kelompok sasaran kegiatan pemberdayaan masyarakat, mulai dari penduduk di wilayah yang paling terdampak," katanya.

"Kita tahu bahwa lokasi IKN ini adalah di Kecamatan Sepaku, tentunya kami di Otorita (IKN) akan terfokus pada masyarakat yang langsung terdampak dengan pembangunan IKN dan sekitarnya," tambahnya.

Upaya kegiatan pemberdayaan masyarakat ini pun sudah dilakukan sejak Juni 2022 dan menurut Diani, masih banyak hal-hal yang harus terus ditingkatkan.

Hal ini ditunjukkan setelah realisasi pada lebih dari 400 orang masyarakat lokal dari Kecamatan Sepaku yang terdiri dari 11 desa dan 4 kelurahan untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di berbagai jenis kompetensi.

"Bekerjasama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Samarinda," terangnya.

Adapun, beragam jenis pelatihan yang dapat diakses oleh masyarakat pun bertujuan untuk menyejahterakan warga dalam rangka menyambut tahapan pemindahan IKN.

"Bikin roti/kue, hidroponik, sablon untuk souvenir yang sangat menjanjikan, kemudian barista, batik tulis, menjahit pakaian wanita dewasa, pengecatan," paparnya.

Ia mengamati, pembangunan yang masih berlangsung dan belum selesai hingga saat ini pun sudah banyak wisatawan yang ingin berkunjung dan melihat langsung kondisi di lokasi pembangunan IKN.

"Alhamdulillah juga, sudah ada bapak angkat dari Bank Indonesia. Selain itu, juga banyak pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan konstruksi," jelasnya.

Tak selalu berjalan mulus, proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan memang tak lepas dari berbagai tantangan.

"(Upaya) Kedepan, adalah bagaimana kita melakukan percepatan untuk mengakomodasi masyarakat lokal yang sudah ikut pelatihan tersebut," ungkapnya.

Diani menambahkan, sudah ada beberapa Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan perusahaan dengan menyediakan rumah hidroponik.

"Kami melihat juga peserta pelatihan ini sudah dapat menghasilkan Rp 3-4 juta per bulan dengan pangsa pasar hidroponiknya ke Balikpapan dan pasar-pasar tradisional di sekitar," terangnya.

Program pemberdayaan masyarakat dirasa memang perlu dan harus terus didukung karena diharapkan dapat memberikan dampak dengan menularkan hal positif kepada masyarakat lainnya untuk dapat memutar roda ekonomi.

Upaya pemberdayaan perempuan juga dilakukan pemerintah dalam rangka pembangunan IKN. Pihak Otorita IKN juga sudah melakukan MoU (Memorandum of Understanding) atau perjanjian kerja sama dengan Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Kalimantan Timur.

"IKN sangat terbuka untuk melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang mempunyai komitmen untuk mendukung pembangunan IKN," tuturnya.

Untuk mengakomodasi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan ini, Bank Kaltimtara yang merupakan bank pembangunan daerah juga sudah mendukung pelatihan yang telah dilakukan dengan menggandeng beberapa stakeholder.

"Untuk mendapatkan permodalan, tetapi tentu kita lakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan pengembaliannya," pungkasnya. ###

Penulis: Niken Dwi Sitoningrum