Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik. (FOTO: AHMAD RIYANDI/BIRO ADPIMPROV)
Kabar Ibu Kota

Masih Ada OPD Berlabel Merah, Ini yang Dilakukan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik

  • SAMARINDA - Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik optimmistis penyerapan anggaran mencapai 93 persen sampai akhir tahun.
Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

SAMARINDA, IBUKOTAKINI.COM - Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik menyebut kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) hingga pertengahan November mengalami kemajuan signifikan terkait realisasi anggaran. 

Pernyataan ini disampaikan Akmal usai memimpin Rapat Pimpinan Evaluasi Realisasi APBD Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2023, Selasa 21 November 2023.

“Jika beberapa bulan lalu ada 23 OPD, sekarang tinggal 12 OPD,” kata Akmal dalam pernyataan resmi.

Dari 12 OPD ini akan berkurang lagi, kecuali ada beberapa OPD yang masih besar anggaran belum terealisasi atau prognosanya kisaran 63 persen hingga akhir tahun.

“Kondisi ini akan menjadi perhatian serius kita,” tegasnya.

Direktur Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini pun menegaskan jajarannya perlu melakukan langkah-langkah antisipasi, seperti sisi perencanaan, pelaksanaan dan penganggaran.

BACA JUGA:

Tiga komponen itu menurut dia, terjadi permasalahan selama ini, sehingga menghambat lajunya realisasi kegiatan dan program berdampak lambatnya serapan anggaran.

“Masing-masing unik dan sangat kasuistk. Tapi kita sudah melakukan evaluasi dan jumlahnya terus berkurang,” jelasnya.

Akmal meyakini upaya-upaya dan evaluasi yang intensif dilakukan mampu mengurangi bahkan meminimalisir permasalahan yang dihadapi OPD dalam merealisasikan anggarannya selama ini.

“Dan kita perkirakan nanti posisi realisasi serapan anggaran kita 93 persen hingga akhir tahun. Jadi angkanya naik dari tahun sebelumnya,” sebutnya.

Untuk itu Akmal mengaku dirinya dibantu Sekda dan tim pembina OPD akan terus mendorong seluruh instansi agar secara konsisten mengajukan anggaran per triwulan agar tidak terjadi devisiasi.

BACA JUGA:

Kedepan lanjutnya, akan diberlakukan punishment bagi OPD yang lalai dan tidak sungguh-sungguh dalam perencanaan, pelaksanaan hingga penganggaran instansinya yang berdampak rendahnya realisasi anggaran.

Punishment menurut dia, sama halnya reward bagi OPD yang mampu merealisasikan anggarannya efek dari perencanaan hingga pelaksanaan yang baik.

"Punishment dapat berupa pengurangan anggaran atau anggaran mereka dialihkan ke tempat lain (instansi lain)," tegasnya.

Namun, Akmal tetap yakin evaluasi yang lebih intens mampu mendorong OPD berkinerja lebih baik, terutama dalam merealisasikan anggarannya.

"Optimis serapan anggaran kita bisa dicapai tinggi. Asal kinerjanya berorientasi pada program atau prioritas, bukan semata pelaksanaan urusan," ungkapnya.

BACA JUGA:

Sesuai hasil evaluasi realisasi anggaran untuk progres fisik dan keuangan hingga 15 November 2023, tercatat 5 OPD mencapai 75 hingga 89,99 persen (hijau), 28 OPD mencapai 60 - 74,99 persen (kuning), dan 12 OPD dibawah 59 persen (merah).

Rapim dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Asisten Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Ujang Rachmad, Asisten Pemerintahan dan Kesra H Syarijuddin, para kepala dinas/badan dan kepala biro lingkup Setda Prov Kaltim, direktur rumah sakit dan Ketua TGUP3 Kaltim Dr Adi Buhari, staf ahli/staf khusus dan tenaga ahli Pj Gubernur. ***