Ekbis

Menilik Investasi Surat Utang di Pasar Modal: Lebih dari Sekadar Saham

  • Investor bisa membeli surat utang di pasar sekunder selama obligasi tersebut diperdagangkan hingga jatuh tempo. Jangka waktu jatuh tempo surat utang bervariasi, mulai dari tiga tahun hingga lebih dari tiga puluh tahun.
Ekbis
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Ketika berbicara mengenai investasi di pasar modal, kebanyakan orang akan langsung terpikir tentang saham. Padahal, ada banyak instrumen investasi lain yang juga menguntungkan, salah satunya adalah surat utang atau obligasi.

Apa Itu Surat Utang?

Surat utang, atau obligasi, adalah dokumen berharga yang berisi pernyataan pengakuan utang dari pihak penerbit kepada pemegang obligasi. Dokumen ini juga mencantumkan kewajiban penerbit untuk membayar bunga atau kupon secara berkala, serta mengembalikan pokok utang pada saat jatuh tempo. Surat utang dapat berbentuk fisik atau digital dan diperjualbelikan di pasar modal melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perbankan.

Investor bisa membeli surat utang di pasar sekunder selama obligasi tersebut diperdagangkan hingga jatuh tempo. Jangka waktu jatuh tempo surat utang bervariasi, mulai dari tiga tahun hingga lebih dari tiga puluh tahun.

Jenis-Jenis Surat Utang

  1. Surat Utang Negara (SUN):
    • SUN diterbitkan oleh pemerintah dan biasanya berjangka waktu panjang. SUN dapat diterbitkan di dalam negeri dengan mata uang rupiah atau di pasar modal global dengan mata uang asing. Contoh SUN Republik Indonesia adalah seri RI0153 yang jatuh tempo pada 11 Januari 2053 dengan nilai US$ 750 juta.
    • Ada juga SUN yang diterbitkan dengan skema syariah, dikenal sebagai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Contoh SBSN yang baru saja dilelang pada Juli 2024 termasuk seri SPNS 02022025 yang jatuh tempo pada 29 Mei 2025 dan seri PBS 032 yang jatuh tempo pada 5 Juli 2026.
  2. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel (Sukri):
    • Untuk memudahkan investor individu, pemerintah mengeluarkan ORI dan Sukri yang dapat dibeli dengan minimal pembelian Rp1 juta. Beberapa seri ORI dan Sukri antara lain ORI024 dan ORI025 serta SR 20T3 dan SR20T5.
    • Selain itu, ada Saving Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST), yang memiliki suku bunga floating dan tidak dapat diperjualbelikan hingga jatuh tempo.
  3. Obligasi Korporasi:
    • Selain pemerintah, perusahaan swasta dan BUMN juga menerbitkan obligasi untuk kebutuhan pendanaan. Contoh obligasi korporasi yang diperjualbelikan di pasar modal antara lain Obligasi ADHI Commuter Properti dan Obligasi Berkelanjutan Adira Finance Tahap IV.
    • Karena obligasi korporasi memiliki risiko lebih besar dibandingkan SUN, penting untuk melihat rating surat utang yang diberikan oleh lembaga pemeringkat efek seperti PEFINDO.

BACA JUGA:

Keuntungan Berinvestasi di Surat Utang

Investor bisa mendapatkan potensi keuntungan dari kupon yang dibayarkan secara berkala, serta capital gain dari kenaikan harga surat utang di pasar sekunder. Misalnya, jika investor membeli surat utang dengan harga diskon 90% dari nilai pokok dan memegangnya hingga jatuh tempo, mereka akan mendapatkan keuntungan 10% dari pokok investasi ditambah kupon yang diterima.

Tujuan Penerbitan Surat Utang

Penerbitan surat utang oleh pemerintah bertujuan untuk menutupi defisit anggaran, pengendalian inflasi, pembayaran utang, dan pembangunan infrastruktur. Sementara itu, obligasi korporasi diterbitkan oleh perusahaan untuk ekspansi usaha, pembayaran utang, atau kebutuhan keuangan lainnya.

Risiko dan Pengelolaan Investasi Surat Utang

Dalam dunia investasi berlaku prinsip "high risk high return, low risk low return." Oleh karena itu, diperlukan pemantauan secara berkala terhadap rating surat utang dan kinerja keuangan penerbit obligasi. Semakin tinggi rating obligasi, semakin rendah risikonya, tetapi juga semakin kecil return yang dihasilkan. Indikator rating mulai dari AAA (tertinggi) hingga D (default) menunjukkan kinerja dan kemampuan membayar utang dari penerbit obligasi. ***