logo
Menuju Kota Layak Anak, Satpol PP Tertibkan Iklan Rokok
Balikpapan

Menuju Kota Layak Anak, Satpol PP Tertibkan Iklan Rokok

  • Penertiban dilakukan serentak di tiga kecamatan: Balikpapan Tengah, Balikpapan Timur, dan Balikpapan Utara.
Balikpapan
Muhammad S.J

Muhammad S.J

Author

IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota Balikpapan makin serius menjadikan kota ini sebagai Kota Layak Anak. Salah satu langkah konkretnya adalah menertibkan iklan rokok di berbagai penjuru kota. Tugas ini dipimpin oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama sejumlah instansi terkait.

Penertiban dilakukan serentak di tiga kecamatan: Balikpapan Tengah, Balikpapan Timur, dan Balikpapan Utara. Fokusnya bukan hanya reklame besar di pinggir jalan, tapi juga spanduk kecil yang kerap terlihat di warung-warung dan tempat usaha lainnya.

“Balikpapan harus bebas dari iklan rokok. Kita ingin ruang publik bersih dari pengaruh buruk rokok, apalagi terhadap anak-anak yang mudah penasaran,” terang Kepala Satpol PP Balikpapan, Boedi Liliono, saat ditemui Kamis, 15 Mei 2025.

Upaya ini bukan sesuatu yang baru. Sejak 2021, Pemkot Balikpapan sudah mengeluarkan kebijakan untuk tidak lagi memungut pajak dari iklan rokok. Dalam praktiknya, iklan besar sudah banyak yang dicopot. Namun masih ada iklan kecil yang lolos dan masih terpajang.

BACA JUGA:

Warga Balikpapan Temukan Mortir Aktif - ibukotakini.com

“Sekarang kami sisir yang kecil-kecil. Di warung, di tiang listrik, dan tempat umum lainnya. Supaya tidak ada celah lagi,” jelas Boedi.

Satpol PP bergerak bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Kesehatan, Dinas Perizinan Terpadu, hingga Badan Pajak Daerah. Penertiban dilakukan dengan pendekatan persuasif sekaligus edukatif.

Meski iklan fisik mulai dibersihkan, tantangan baru muncul: promosi rokok secara digital. Boedi menyebut banyak produsen rokok kini mulai menyasar media sosial untuk mengiklankan produknya.

“Media sosial ini lebih rumit. Lagi kita cari cara pengendaliannya. Harus kolaborasi dengan instansi lain, termasuk mungkin dengan platform digitalnya langsung,” ungkap Boedi.

Ia berharap masyarakat bisa ikut terlibat. Sebab menurutnya, keberhasilan menjadikan Balikpapan sebagai kota ramah anak tak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Perlu dukungan dari seluruh lapisan.

“Kita ingin anak-anak tumbuh di lingkungan yang sehat, bebas dari pengaruh buruk rokok. Jadi jangan pasang iklan rokok lagi, di mana pun. Ini demi masa depan mereka,” pungkas Boedi. (Adv)