Migor Masih Langka, DPRD Minta Pemerintah Sidak Distributor
- IBUKOTAKINI.COM – Keberadaan minyak goreng dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah, masih mengalami kelangkaan. Di sejumlah pasar modern maupun swalayan,
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Keberadaan minyak goreng dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah, masih mengalami kelangkaan. Di sejumlah pasar modern maupun swalayan, migor seharga Rp 14 ribu per liter tidak mudah diperoleh.
Oleh karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan meminta pemerintah daerah segera mengambil tindakan serius. Apalagi, tak lama lagi sudah memasuki bulan Ramadan.
Anggota DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Najib meminta pemerintah segera melakukan pemeriksaan kepada distributor untuk memastikan keberadaan bahan pokok itu.
“Seharusnya kelangkaan tidak terjadi kalau Dinas Perdagangan dan Bulog (Badan Urusan Logistik) cepat bertindak dengan sidak ke lapangan,” kata Najib, saat ditemui media Minggu (27/2/2022).
Ia mendesak pemerintah daerah segera mencari penyebab kelangkaan minyak goreng di pasaran. Setelah mengetahui penyebabnya, pemerintah harus memberikan solusi.
“Jangan sampai sudah ditetapkan harga murah, tapi barangnya tidak ada. Ini kasihan masyarakat. Mulailah Pemerintah turun ke masyarakat," ujarnya.
- https://ibukotakini.com/read/inilah-alokasi-dana-darurat-yang-tepat
- https://ibukotakini.com/read/penuhi-ketersediaan-air-bersih-ikn-akan-dibangun-tiga-bendungan
- https://ibukotakini.com/read/dukung-pemulihan-ekonomi-bi-tingkatkan-akses-pembiayaan-umkm
Ia mengkhawatirkan adanya kesengajaan dari pihak tertentu untuk menahan barang supaya harganya naik. “Saya khawatir, siapa tahu distributor atau penjual menimbun," ungkapnya. Peristiwa serupa terjadi di sejumlah daerah, termasuk penemuan jutaan ton migor di Sumatera Utara, baru-baru ini.
Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan, persoalan ini harus segera diselesaikan, mengingat bulan Ramadan semakin dekat. Yang mana, kebutuhan masyarakat untuk bahan pangan biasanya juga naik.
"Segera tindak tegas. Masyarakat sudah sulit karena Covid-19, jangan lagi dipersulit dengan masalah minyak goreng," kata dia. Pemkot Balikpapan pernah bekerja sama dengan salah satu eksportir produk olahan sawit melakukan operasi pasar.
DPRD mengimbau kepada agen, distributor, retail atau sebagainya agar tidak menimbun minyak atau bahan pangan lainnya, supaya masyarakat tidak terbebani dan panik.
Ribuan liter minyak goreng disalurkan dengan harga sesuai ketentuan pemerintah. Namun upaya itu tidak juga meredam kenaikan harga. Yang ada justru minyak goreng menghilang di pasaran.