Minimnya Serapan Beras Lokal Jadi Perhatian DPR RI
- IBUKOTAKINI.COM – Komisi DPR RI IV mendorong pemerintah untuk produksi pangan di Provinsi Kalimantan Timur ditingkatkan. Yang didukung dengan dengan kelengkapan
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Komisi DPR RI IV mendorong pemerintah untuk produksi pangan di Provinsi Kalimantan Timur ditingkatkan. Yang didukung dengan dengan kelengkapan berbagai sarana dan prasarana termasuk jalur logistik agar tidak menjadi kendala.
Hal ini diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah saat kunjungan kerja yang meninjau Gudang Bulog Kaltim dan Kaltara pada Selasa 19 April 2022.
Menurutnya, kehadiran Bulog saat ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan pangan. Di mana ketahanan pangan atau serapan produk pertanian lokal jadi perhatian serius. Khususnya komoditas beras ini dirasa belum maksimal. Serapan pangan bergantung juga dari produktivitas petani lokal yang lebih baik.
“Pemerintah daerah belum mencukupi dari produk lokal, ini harus menjadi pekerjaan rumah bagi semua. Apalagi, Kaltim ini ditetapkan daerah IKN. Tentu ketahanan pangan dari petani perlu disorot,” katanya.
Ia menyampaikan, jangan sampai produksi lokal di Kaltim tidak cukup bagus untuk menopang kebutuhan warga. Kedua jangan sampai kemudian di Ibu Kota negara justru terjadi rawan krisis pangan.
- https://ibukotakini.com/read/koordinasi-pengendalian-inflasi-pemkot-pastikan-masih-terjaga
- https://ibukotakini.com/read/pgn-pasok-lng-ke-industri-bontang
- https://ibukotakini.com/read/jaga-kelancaran-distribusi-bbm-and-lpg-pis-siapkan-satgas-ramadan-idul-fitri-2022
“Maka kehadiran Bulog menjadi sangat penting untuk memastikan ketersediaan pangan, khususnya beras,” katanya.
Luluk mengingatkan serapan hasil petani harus menjadi prioritas dan diserap dengan harga yang bagus dengan memerhatikan jalur distribusi yang baik.
Direktur Keuangan Perum Bulog Bagya Mulyanto menuturkan, bahwa wilayah Kaltim dan Kaltara masih defisit pangan 20 persen. Saat ini, sebagian besar produksi pangan masih didatangkan dari luar daerah seperti Provinsi Sulawesi Selatan.
“Jangka pendek kita harapkan ASN nya diberi fasilitas beras dari lokal, bisa melalui Bulog maupun yang lain,” terangnya.
Ia menyampaikan, pasokan pangan sendiri masih mengutamakan hasil pertanian Kaltim khususnya beras.
“Saat ini kami sudah serap beras dari Kaltim Kaltara, Beras Kaltim itu rasanya enak, tetapi kualitas panennya yang kurang. Harus perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Ia mendorong Pemerintah Daerah untuk membantu meningkatkan produksi petani. Misalnya teknologi pasca panen yang dibutuhkan petani seperti mesin pemotongan ataupun pengilingan.
“Istilahnya itu pemotongan, pengeringan, pengilingan ada. Itu teknologi pasca panen di perbaiki, kalau mesinnya bagus, kan hasilnya cemerlang. Sinergi dengan pemerintah daerah untuk ditingkatkan,” tutupnya.
Berdasarkan laporan Bulog per April ini, ketersediaan stok Perum Bulog Kanwil Kaltim dan Kaltara yakni, beras PSO 4.117 ton, beras premium 290 ton, Beras fortivit 482 kilogram, tepung terigu 3,8 ton, gula 72,4 ton, minyak goreng 5.800 liter, daging ayam 1,3 ton dan daging kerbau 22,7 ton.