
Mulai Besok Skrinning Rapid Test Bagi Pemuka Agama di Balikpapan
Pemkot siapkan 12 lokasi untuk skrinning
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Dalam upaya kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19 menjelang Hari Raya Kenaikan Isa Almasih dan Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan mengimbau kepada masyarakat untuk beribadah di rumah saja.
Namun, bagi yang masih ingin mengikuti atau menggelar di tempat ibadah maka diharapkan kepada imam, khatib, panitia penerima zakat, pendeta, dan panitia kegiatan ibadah kegiatannya untuk mengikuti rapid test guna mendeteksi kesehatan petugas
Screening tersebut dilakukan mulai Selasa (19/5) hingga Sabtu (23/5) pada pukul 09.00-12.00 Wita di 12 lokasi yakni, RSUD Beriman, Puskesmas Mekarsari, Labkesda Dinas Kesehatan, Kantor PMI, Puskesmas Sepinggan, Puskesmas Gunung Bahagia, Puskesmas Manggar Baru, Puskesmas Lamaru, Puskesmas Karang Joang, Klinik Ibnu Sina, RS Ibu Anak, dan Puskesmas Baru Ulu.
Syarat mengikuti rapid test ini adalah dengan membawa KTP dan surat pengantar dari Ketua Pengurus Masjid/Gereja.
Sementara itu, perkembangan penanganan Covid-19 Balikpapan Senin (18/5/2020) tidak ada penambahan pasien positif. Meski begitu ada penambahan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sedangkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) 272 orang. Jumlah spesimen yang sedang dalam proses pemeriksaan: 34 sampel. Jumlah spesimen yang dalam perjalanan: 0 sampel.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Balikpapan sekaligus Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, menghormati panduan dan fatwa Majelis Ulama Indonesia berkaitan dengan Idulfitri.
Pemkot Balikpapan menghimbau masyarakat beribadah salat Idulfitri di rumah masing-masing. “Tetapi, atas arahan dan kesepakatan semua pihak, Pemerintah Kota membuka ruang masyarakat untuk melaksanakan ibadah salat Id di rumah ibadah (masjid dan mushola) di lingkungan rumah sekitar, tidak di lapangan atau tempat terbuka lainnya dengan menerapkan protokol kesehatan dan ketentuan yang akan dikeluarkan Pemerintah Kota bersama instansi terkait,” kata Rizal Effendi.
Pelaksanaan ibadah di masjid atau mushola dengan menerapkan protokol kesehatan dan dianjurkan hanya untuk pria dan dihimbau untuk wanita dan anak-anak tetap ibadah di rumah.
Meski pasien positif menurun di Balikpapan, tapi ada peningkatan PDP dan ODP. “Juga perlu diingat, di antara pasien yang positif di Balikpapan terdapat klaster Gowa dan Kluster Magetan. Dua klaster ini ada yang sudah terlacak, tapi juga ada yang belum melapor atau terlacak.”
Ini menjadi pertimbangan Pemkot agar pelaksanaan ibadah di masjid bisa menerapkan protokol kesehatan yang ketat dari pengurus masjid juga didampingi Dewan Masjid Indonesia. Pun dilakukan pencatatan jamaah yang hadir di masjid atau mushola tersebut.
“Kami juga bersepakat jika dalam perkembangannya nanti terjadi lonjakan pasien positif, PDP dan ODP maka kebijakan ini akan dikaji ulang,” ungkap Rizal Effendi. Ia berharap masyarakat bersabar dan tetap menerapkan jaga jarak.