Cuaca Hujan Masih Berpotensi di Balikpapan Pada Senin 26 Agustus 2024
Balikpapan

Musim Hujan, Dinkes Balikpapan Minta Warga Waspada Leptospirosis

  • Penyakit ini sering menyerang anak-anak dengan gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala ringan sering kali menyerupai flu, seperti demam dan nyeri otot, namun gejala khasnya adalah nyeri pada bagian betis.
Balikpapan
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

BALIKPAPAN - Musim hujan di Balikpapan membawa risiko meningkatnya penyakit umum seperti demam berdarah, gatal-gatal, dan flu. Namun, masyarakat perlu menyadari ancaman serius lainnya yang mungkin belum banyak diketahui, yaitu penyakit leptospirosis. 

Penyakit ini ditularkan melalui air yang terkontaminasi oleh urine tikus dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, dr. I Dewa Gede Dony Lesmana, menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini. 

“Bakteri penyebab leptospirosis bisa masuk ke tubuh manusia ketika seseorang berjalan melewati genangan air yang terkontaminasi tanpa alas kaki, lalu tidak mencuci kaki dengan bersih,” jelasnya pada Sabtu 24 Agustus 2024.

Meski kasus leptospirosis di Balikpapan belum tinggi, penyakit ini memiliki potensi mematikan. Kasus terbaru terjadi pada bulan Juli 2024, di mana seorang anak meninggal akibat leptospirosis. 

BACA JUGA:

Penyakit ini sering menyerang anak-anak dengan gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala ringan sering kali menyerupai flu, seperti demam dan nyeri otot, namun gejala khasnya adalah nyeri pada bagian betis.

“Jika dibiarkan, infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh seperti liver dan ginjal. Bahkan beberapa kasus membutuhkan cuci darah akibat kerusakan ginjal,” tambah Dewa.

Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, DKK Balikpapan menekankan pentingnya mitigasi risiko di lingkungan sekitar. Edukasi kepada masyarakat sangat penting, terutama dalam penggunaan alat pelindung diri saat beraktivitas di area dengan genangan air. 

“Bagi masyarakat yang mengalami gejala mencurigakan seperti nyeri pada betis yang tidak biasa, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat,” ungkapnya. 

Ditambahkannya, diagnosis dini sangat penting agar pasien dapat menerima penanganan yang tepat, termasuk pemberian antibiotik yang efektif melawan bakteri penyebab leptospirosis. ***