Nilai Ekspor Non Migas Kaltim Tertinggi Kedua Nasional
- IBUKOTAKINI.COM – Pertumbuhan nilai ekspor non migas Provinsi Kalimantan Timur saat ini tercatat sebesar 80,75 persen. Capaian tersebut pasalnya Kaltim tertingg
Bisnis
IBUKOTAKINI.COM – Pertumbuhan nilai ekspor non migas Provinsi Kalimantan Timur saat ini tercatat sebesar 80,75 persen. Capaian tersebut pasalnya Kaltim tertinggi kedua nasional. Dari pencapaian tersebut, sektor usaha mikro kecil dan menengah memberikan kontribusi yang cukup besar. Di mana ekspor non migas Kaltim menyumbang 10,7 persen.
“Melihat angka itu. Pelaku UMKM memberi nilai penting terhadap ekspor non migas, sehingga posisi Kaltim berada di level teratas,” ucap Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) HM Yadi Robyan Noor, usai pelantikan pejabat Pemprov Kaltim, belum lama ini.
Menurut Yadi Robyan Noor, selama ini ekspor Kaltim yang memberikan nilai penting bagi perekonomian nasional yakni sarang burung walet, udang, kayu olahan, pakan hewan, karet, palm kernel, palm acid oil, rumput laut, CPO, cangkang sawit, fatty palm oil, lada, lidi nipah, minyak jelantah, pupuk, batu bara dan migas.
“Hebatnya, lidi nipah Kaltim sudah mulai diekspor hingga ke Timur Tengah dan permintaannya terus meningkat,” bebernya seraya menambahkan komoditas yang unik dan khas Kaltim yakni bawang tiway, ulap doyo dan sulam tumpar.
- https://ibukotakini.com/read/bisnis-dan-industri-bergairah-penjualan-pln-kaltimra-naik-8
- https://ibukotakini.com/read/new-honda-genio-meluncur-di-kaltim-intip-harganya
- https://ibukotakini.com/read/bangun-pabrik-baterai-kendaraan-listrik-china-kembali-investasi
Ke depan, ujar Roby, instansinya merancang sejumlah program yang bertujuan menguatkan sektor UMKM dengan target pada tahun 2023 minimal 100 UMKM yang produknya sudah ekspor. Selain itu, menguatkan kerja sama antar daerah seperti kerja sama dengan Bali, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan.
“Dengan Sulteng transaksi kerja sama perdagangan mencapai Rp2,8 miliar, sedangkan terbesar dengan Bali Rp23,05 miliar setelah itu Kalsel Rp13,7 miliar,” bebernya seraya menambahkan produk UMKM dipasarkan sekaligus membantu promosi pariwisata.