
OIKN Kenalkan Budaya Hijau di SDN 005 Sepaku
- OIKN larang memanen pohon budidaya di area KIPP
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengenalkan budaya hijau kepada generasi penerus bangsa dalam hal ini sejumlah murid SDN 005 Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Untuk menularkan budaya tersebut, OIKN mengajak kurang lebih belasan murid tersebut untuk hadir mengikuti penanaman pohon bersama delegasi luar negeri di Miniatur Hutan Tropis, Ibu Kota Nusantara, Jumat, 14 Februari 2025.
"Mereka saja yang dari negara eropa dan lain sebagainya datang kesini juga untuk menanam pohon," celetup Kepala OIKN Basuki Hadimuljono.
Basuki menekankan, semangat para delegasi menanam pohon yang berbaur bersama murid tersebut bisa menjadi motivasi tersendiri, sehingga kelak saat dewasa nanti, budaya menanam menjadi kebiasaan dan menjadi gaya hidup.
BACA JUGA:
"Menanam itu tidak hanya dilakukan saat hari pohon atau agenda seremonial lainnya, tapi bisa setiap saat," ungkap mantan Menteri PUPR tersebut.
Basuki, sejak menjadi Menteri PUPR hingga kini menjabat sebagai kepala OIKN seakan tidak pernah merubah impiannya yang sejalan dengan konsep pembangunan Kota Nusantara yaitu forest city.
Bahkan, untuk karyawannya pun di OIKN dianjurkan untuk menanam pohon baik saat merayakan ulang tahun maupun menikah.
"Untuk menanam pohon itu tidak perlu repot mencari bibitnya, karena sudah disiapkan di Persemaian Mentawir, dan itu gratis," tutur Basuki.
Basuki yakin, dengan semangat hijau tersebut, konsep forest city di IKN segera terwujud dalam waktu dekat.
BACA JUGA:
"Insya Allah umur saya panjang, dalam waktu 15 tahun lagi semua terwujud, dan saya bisa melihat itu," harapnya.
Di sisi lain, Basuki juga menjelaskan, miniatur hutan hujan tropis di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) merupakan salah satu ekowisata di IKN.
Di tempat seluas 97 hektare tersebut menjadi wadah untuk para tamu besar menanam pohon guna mendukung reforestasi kawasan IKN.
Kawasan tersebut memiliki sejumlah tanaman beragam meskipun didominasi oleh pohon yang bisa dibudidayakan sebagai bahan baku pembuatan kertas.
"Konsepnya polyculture sehingga akan banyak hewan seperti burung disini, bahkan saat ini sudah bisa mendengar berbagai kicauan burung," tutur dia.
BACA JUGA:
Sementara itu, meskipun pohon di sana bisa dibudidayakan sebagai bahan baku kertas, Basuki menegaskan untuk tidak dipanen.
"Saat ini sudah tidak boleh lagi memanen tanaman di KIPP," tegas dia. ***