Otorita IKN Luncurkan Program Pelatihan Digitalisasi dan Transformasi Hijau
- IBUKOTAKINI.COM - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) meluncurkan program pelatihan sebagai wujud digitalisasi dan transformasi hijau.Program coding mum, coding difab
Kabar Ibu Kota
SEPAKU, IBUKOTAKINI.COM - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) meluncurkan program pelatihan sebagai wujud digitalisasi dan transformasi hijau.
Program coding mum, coding difabel dan solar mum adalah beberapa pelatihan yang dilakukan dengan menyasar ibu-ibu, remaja perempuan hingga penyandang disabilitas.
Coding mum dan coding difabel ini masih dalam lingkup ilmu informatika yang juga biasanya digunakan untuk menyusun laman atau situs dalam komputer. Hasil pelatihan ini nantinya dapat diterapkan dan menjadi sumber pendapatan atau pun meningkatkan perekonomian peserta.
Hal itu dapat diwujudkan melalui pekerjaan sebagai programmer atau pun membantu pemasaran produk UMKM dengan teknik digital marketing. Serta, dukungan dalam mewujudkan smart city dengan Sumber Daya Manusia (SDM) cerdas yang mengimbanginya.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono menyampaikan, pelatihan dalam bidang digitalisasi dan transformasi hijau ini akan terus dilakukan. Tentunya, sebagai modal awal warga di wilayah Nusantara yang tak hanya menjadi penonton dalam pembangunan kota pintar ini.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/penyusunan-regulasi-dikebut-untuk-siapkan-pemdasus-ikn-yang-akan-beroperasi-2024
- https://ibukotakini.com/read/kawasan-resort-hingga-pusat-research-and-development-akan-dibangun-di-ikn
“Saya ingin agar mereka nanti benar-benar menjadi pelaku, bersama-sama dengan kita (Otorita IKN),” kata Bambang ketika ditemui di Kantor Desa Bukit Raya, Nusantara sebagai lokasi pelatihan pada Rabu (12/7/2023).
Lebih lanjut, ia berharap, peserta yang ada dapat menciptakan pasarnya sendiri. Apalagi, dengan berbagai aktivitas dan kegiatan yang akan terus berlangsung di IKN.
Pelatihan ini adalah langkah persiapan yang dilakukan Otorita IKN. Utamanya, pemanfaatan energi baru terbarukan berupa cahaya matahari melalui solar panel atau panel surya.
“Kita tidak akan pakai lagi fossil fuel (bahan bakar fosil), tidak akan lagi pakai BBM (bahan bakar minyak),” terangnya.
“Sehingga, mereka (peserta) nanti paling tidak, bisa misalnya membuat suatu jasa untuk mengoperasikan ataupun merawat, bagaimana nanti mengganti misalnya panel-panel yang rusak dan sebagainya,” tambahnya.
Senada dengan hal itu, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Mohammed Ali Berawi menambahkan, tahapan ini merupakan proses pemberdayaan masyarakat yang juga dilakukan pihaknya. Dengan peserta awal berjumlah 50 orang yang terdiri dari 30 peserta coding mum dan coding difabel serta 20 peserta solar mum.
Dalam menunjang pelatihan, pihaknya menyediakan 30 buah laptop untuk dipinjam pakaikan kepada para peserta coding. Pelatihan ini dilakukan selama 6 minggu dengan 12 kali pertemuan dan mendatangkan trainer atau mentor dari Jakarta.
Program ini juga merupakan test case atau uji coba yang keberhasilannya akan dieskalasi lebih lanjut dengan jumlah peserta yang akan ditingkatkan, lebih banyak dan lebih masif lagi. Sementara ini, sarana dan prasarana yang memadai baru lah di Desa Bukit Raya sebagai smart village, sehingga implementasinya pun baru dilaksanakan di desa terebut. Namun, ke depan akan diperluas ke desa-desa lain di dalam lokasi IKN.
Ia menambahkan, akan ada pelatihan khusus untuk trainer atau training of trainer (ToT) kepada masyarakat lokal melalui mahasiswa Fakultas Teknik Informatika Universitas Mulawarman. Dengan harapan, semua hasil pelatihan pun akan kembali ke masyarakat Kalimantan Timur.
“Dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat di sini sendiri. Kita bangun kemandirian, agar masyarakat lokal bisa jadi aktor pembangunan,” pungkasnya.