Otorita IKN siapkan rest area di kawasan Titik Nol untuk UMKM dan pengunjung.  (FOTO: OTORITA IKN)
Kabar Ibu Kota

Otorita IKN Siapkan Rest Area Sentra UMKM dan Kuliner Bagi Pengunjung Titik Nol IKN

  • IBUKOTAKINI.COM - UMKM lokal yang dilibatkan berasal dari PPU dan hingga kini telah ada sebanyak 20 UMKM, bakal mengisi rest area.
Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

PENAJAM, IBUKOTAKINI.COM - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menyiapkan rest area sentra usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal dan kuliner bagi para masyarakat pengunjung yang ingin ke Titik Nol IKN. 

Rest area tersebut sebagai wadah pemasaran UMKM, sebagai upaya Otorita IKN mengangkat dan menghidupkan UMKM lokal. Produk UMKM lokal itu bukan saja berupa makanan atau jajanan tetapi juga suvenir serta lainnya.

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono melalui Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN, Alimuddin, mengatakan, selain untuk bersantai dan beristirahat, rest area juga sebagai titik berkumpul. 

“Agar pengunjung bisa diakomodir menjadi satu rombongan, masuk ke dalam kawasan titik nol IKN. Selain itu juga menjadi wadah memasarkan hasil UMKM lokal,” kata Alimuddin dalam siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu 14 Oktober 2023.

Rest area itu, masih dalam pembangunan dan akan dilengkapi dengan mushola, tempat istirahat, toilet, berbagai macam kuliner. Selain itu juga, bakal ada pertunjukan musik atau hiburan, bagi pengunjung.

BACA JUGA:

Alimuddin menjelaskan, UMKM lokal yang dilibatkan terutama berasal dari PPU dan hingga kini telah ada sebanyak 20 UMKM, bakal mengisi rest area tersebut. Mereka juga telah dibuatkan tempat masing-masing.

“UMKM itu kita siapkan di situ, kita bina ini dan kita juga berikan tempat yang cukup bagus. Sehingga para pengunjung disajikan makanan khas. Jadi UMKM jalan dan pariwisata juga jalan," tutur Alimuddin.

Bagi pelaku UMKM yang ingin terlibat dalam rest area itu, jelasnya, produk makanannya harus sudah dilengkapi dengan label halal, kebersihan hingga kualitasnya terjamin, memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) juga sertifikat Produk Industri Rumah Tangga (PIRT).

Selain itu, tambahnya, semua kendaraan atau  mobil milik pengunjung harus parkir di rest area.  Dan untuk masuk ke titik nol Otorita akan menyiapkan satu unit bus listrik non Bahan Bakar Minyak (BBM) fosil. Harapannya ini dapat menjadi percontohan, penggunaan kendaraan ramah lingkungan tanpa BBM di IKN.

Rest area itu diadakan karena untuk faktor keamanan, jadi tidak boleh lagi ada kendaraan yang masuk kecuali kendaraan proyek. Hal ini, karena makin masifnya kegiatan proyek pembangunan IKN,” jelas Alimuddin.

BACA JUGA:

Sedangkan untuk pengadaan bus juga tengah dikoordinasikan dengan deputi lainnya. Dan kini sedang diuruskan untuk mendapatkan bus itu.

PASARKAN PRODUK UMKM 

Alimuddin membeberkan, pihaknya akan mengakomodir pemasaran produk para pelaku UMKM, terutama yang telah mendapatkan pelatihan beberapa hari terakhir ini. Hal itu setelah menanggapi kebingungan peserta pelatihan, untuk pemasaran produk mereka usai mengikuti pelatihan yang diberikan.

“Kami siap membantu pemasaran, asalkan produk yang mereka hasilkan, memenuhi persyaratan, misalnya, label halal, kebersihan hingga kualitasnya terjamin, NIB dan ,sertifikat PIRT,” urainya.

Sementara untuk produk non makanan, lanjutnya, seperti batik, diharapkan memiliki ciri khas tersendiri yang erat kaitannya dengan IKN. Sehingga, menarik minat para pembeli, baik dalam maupun luar negeri.

“Jika syarat tersebut terpenuhi, produk mereka bisa masuk ke retail modern yang ada di Sepaku. Bahkan kami juga sedang  mempersiapkan pengadaan outlet UMKM Sepaku, di bandara,” tukasnya.

BACA JUGA:

Selain itu, pihaknya juga akan melayangkan surat edaran dengan tujuan seluruh perusahaan yang beroperasi di Sepaku, agar menggunakan produk UMKM lokal. Dan itu  wajib dibeli.

Untuk diketahui, terangnya, Otorita IKN melalui Kedeputian Sosbudpemas telah memberikan pelatihan kepada masyarakat Sepaku, jenis pelatihannya pun sesuai dengan keinginan masyarakat sendiri. Dan pelatihan itu tidak hanya soal kemampuan menciptakan suatu produk saja, tetapi pelaku usaha juga dibekali pengetahuan tentang digital marketing.

“Pembekalan digital marketing itu agar penjualan produk UMKM mereka kelak tidak terbatas dengan manual saja. Pelatihan tentu tidak hanya sampai di sini saja, kalau cuma sampai di sini, penjualan mereka nanti cuma manual," imbuhnya.

Pihaknya berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada di Sepaku. Di mana para UMKM khususnya dilatih berapa keahlian, mulai dari pembuatan kue dan roti, makanan olahan ikan, hingga pembuatan batik. 

BACA JUGA:

“Pelatihan itu kami laksanakan bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda Kementerian Ketenagakerjaan RI, dengan target peserta masyarakat di wilayah IKN,” ungkapnya.

Seorang peserta pelatihan bernama Yati warga Bumi Harapan, Sepaku mengaku pelatihan ini memiliki manfaatnya besar baginya, karena peserta mendapatkan pelatihan skill, yang dapat digunakan untuk membuka usaha makanan yang terbuat dari ikan.

“Kami berharap usai mengikuti pelatihan ini, kami juga dibantu untuk pemasaran juga. Contohnya perusahaan yang ada di IKN atau lainnya membeli produk kami. Sehingga masyarakat lokal terutama di desa kami, memiliki kemampuan ekonomi sendiri dan tentu dapat bersaing dengan para pendatang,” tukasnya.

Senada dengannya, Widyastuti warga Desa Tengin Baru, Sepaku peserta pelatihan batik tulis, merasa senang karena mendapat ilmu yang dijadikan sebagai peluang usaha setelah mengikuti pelatihan tersebut.

“Kami senang dengan pelatihan ini, tetapi kami berharap mendapatkan kemudahan dalam pemasaran hasil usaha kami kelak,” tutupnya. ***