Pahami Pilar Keamanan Pangan, Puluhan Pangan Ikuti Penerapan Sistem Manajemen
Ekbis

Pahami Pilar Keamanan Pangan, Puluhan Pangan Ikuti Penerapan Sistem Manajemen

  • Dalam mencegah dari keracunan atau dampak negatif itu maka pelaku IKM harus memperhatikan pilar keamanan pangan
Ekbis
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

BALIKPAPAN – Puluhan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Balikpapan mengikuti pendampingan penerapan sistem manajemen mutu CPPOB/GMP bagi IKM pangan selama dua hari 24-25 September 2024. 

Pelatihan ini digelar oleh Kementerian Perindustrian melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Disperindakop Kaltim pada Selasa 24 September 2024.

Pada hari kedua pelatihan puluhan IKM begitu antusias dengan narasumber M. Nur Jamaluddin dari GMP. Dalam sesi tersebut mengurai tentang pangan bermutu, bergizi, layak dikonsumsi hingga bahan baku sampai produk akhir. 

Jamaluddin mengungkapkan bahwa acuan dari pangan yang layak dikonsumsi ini adalah undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan. 

BACA JUGA:

Lalu ia pun mencontohkan apabila pangan menjadi persoalan dalam keracunan pangan. Dan ini berdampak negative yakni kerugian financial, hilangnya kepercayaan pelanggan dan ditariknya dari peredaran. 

“Dalam mencegah dari keracunan atau dampak negatif itu maka pelaku IKM harus memperhatikan pilar keamanan pangan,” terangnya kepada pelaku IKM di Ballroom Hotel Astara Balikpapan.

Pahami Pilar Keamanan Pangan, Puluhan Pangan Ikuti Penerapan Sistem Manajemen 

Salah satunya adalah cara produksi pangan olahan yang baik. Di mana cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan. Di antaranya mencegah tercemarnya pangan oleh cemaran biologis, kimia dan benda lain, mencegah hidupnya jasad renik pathogen dan mengendalikan proses produksi.

Dalam kesempatan ini pihaknya juga menyampaikan bahwa jumlah UMKM di Indonesia terus bertumbuh. Berdasarkan datanya tahun 2023 jumlah UMKM sebanyak 66 juta dengan sumbangan PDB sebesar 61%

“Penyerapan tenaga kerja juga sungguh tinggi,” tutupnya. (Adv/DKUMKMP Balikpapan)