Pajak Bertutur 2024: Membangun Generasi Sadar Pajak di Kaltimra
- Pajak Bertutur diadakan di 17 sekolah, baik Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat maupun Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat, melibatkan total 675 siswa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Ekbis
BALIKPAPAN - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) kembali menggelar agenda edukasi tahunan, Pajak Bertutur, secara serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pajak di kalangan generasi muda.
Di wilayah kerja Kantor Wilayah DJP Kalimantan Timur dan Utara, 10 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan 6 Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) turut serta dalam menyemarakkan kegiatan ini. Pajak Bertutur diadakan di 17 sekolah, baik Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat maupun Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat, melibatkan total 675 siswa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Salah satu kegiatan Pajak Bertutur di wilayah ini diselenggarakan di SMA Negeri 6 Balikpapan. Sebanyak 60 siswa dari kelas X, XI, dan XII mengikuti acara ini dengan antusias. Mereka adalah perwakilan dari 30 kelas yang ada. Pajak Bertutur tahun ini mengusung tema "Lampaui Batas, Bersatu untuk Indonesia Emas," yang merepresentasikan upaya DJP dalam menciptakan generasi sadar pajak guna mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2 Humas) Kantor Wilayah DJP Kalimantan Timur dan Utara, Teddy Heriyanto, mengatakan, secara langsung kepada seluruh peserta.
BACA JUGA:
- Perkuat AHYPP, Yayasan AHM Dorong UMKM Bengkel Binaan Naik Kelas - ibukotakini.com
- Pesan Kemenkeu ke Penerima Beasiswa LPDP: Pay it Forward! - ibukotakini.com
- 17-an di IKN - ibukotakini.com
“Terima kasih dan apresiasi kepada SMA Negeri 6 Balikpapan atas koordinasinya dalam pelaksanaan Pajak Bertutur dan Inklusi Kesadaran Pajak,” katanya pada Rabu 7 Agustus 2024.
Ia berpesan kepada seluruh peserta agar fokus dalam menyimak materi karena akan menjadi bekal penting untuk memahami pajak di masa mendatang.
Para peserta menyimak materi yang disampaikan oleh Edwin Widiatmoko dan Arrin Zatiky, Penyuluh Pajak Kantor Wilayah DJP Kalimantan Timur dan Utara. Edwin mengawali sesi dengan menjelaskan korelasi konsep Indonesia Emas dengan esensi pendanaan pembangunan negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Ia menggambarkan APBN sebagai "dompet" negara yang mengelola penerimaan dan pengeluaran untuk pembangunan.
Arrin Zatiky kemudian menjelaskan bahwa pajak merupakan sumber penerimaan negara yang terbesar, menyumbang 71% dari total struktur APBN. Pajak menjadi tulang punggung pembangunan negara, memfasilitasi segala sektor vital.
Namun, Arrin juga mengungkapkan tantangan dalam mencapai target penerimaan pajak, yaitu kurangnya kesadaran di kalangan wajib pajak untuk melaporkan dan membayar pajaknya. Pajak dianggap sebagai konsep gotong royong yang dilakukan seluruh masyarakat Indonesia, di mana wajib pajak membayar pajak yang kemudian dikelola oleh negara untuk kesejahteraan rakyat.
Dalam kegiatan ini, para peserta tidak hanya menyimak materi, tetapi juga mengikuti permainan Ranking 1 untuk menguji pemahaman mereka. Tiga peserta yang berhasil menjadi pemenang mendapatkan suvenir. ***