Jangan lupa menteri dari Kaltim Pak Prabowo
Kabar Ibu Kota

Pak Prabowo, Jangan Lupa Menteri dari Kaltim

  • DPRD terpilih bisa mengusulkan tokoh Kaltim sebagai calon Menteri.
Kabar Ibu Kota
Admin

Admin

Author

Catatan Rizal Effendi

DI TENGAH hiruk pikuk urusan Pilkada Serentak, perhatian publik juga mengarah ke sosok Prabowo, yang pada tanggal 20 Oktober 2024 nanti  dilantik menjadi presiden ke-8 Republik Indonesia menggantikan Joko Widodo. Dia akan dilantik bersama wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, putra  Jokowi.

Langkah selanjutnya yang juga ditunggu-tunggu adalah pengumuman siapa saja yang terpilih mengisi pos-pos di Kabinet Prabowo-Gibran. Dan apa nama kabinetnya nanti? Kalau era Jokowi disebut Kabinet Indonesia Maju (KIM).

Prabowo sendiri memberi isyarat sebagian menteri yang berada di era Pemerintahan Jokowi akan masuk kembali di kabinetnya.

“Pak, maaf Pak, karena Bapak pilih orang-orang hebat, maka sebagian dari mereka akan masuk di kabinet saya nanti,” kata Prabowo di depan Presiden Jokowi dalam acara Apel Akbar Kader Partai Gerindra 2024 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).

Siapa saja muka lama yang bakal ditarik kembali? Sepertinya ada beberapa nama yang sudah santer disebut-sebut. Nama-nama itu juga masuk dalam draft Kabinet Prabowo yang beredar di berbagai media sosial.

Di antaranya Bahlil Lahadalia. Meski dikuliti habis-habisan oleh Rocky Gerung dan warganet, hampir pasti putra kelahiran Banda, Maluku Tengah, 48 tahun silam ini, masuk di Kabinet Prabowo. 

Ada yang menyebut dia tetap sebagai menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bisa juga di pos lain. Malah ada draft yang menempatkannya sebagai Menko Ekuin.

Bahlil selain orang kepercayaan Presiden Jokowi, dia juga sekarang menjadi ketua Umum DPP Golkar menyusul  mundurnya Airlangga Hartarto yang penuh kehebohan.

Bahlil pernah menjadi ketua umum BPP HIPMI dan Menteri Investasi/Kepala BKPM.  
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas sepertinya juga akan bertahan sebagai Menteri Perdagangan. Dia juga orang kepercayaan Jokowi dan sangat menonjol penampilannya di KIM.

Demikian juga Ketua Umum DPP Demokrat Agus Harimurti  Yudhoyono (AHY) sepertinya tetap di posnya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Wajah baru yang kemungkinan masuk di antaranya orang dekat Prabowo,  Syafrie Syamsudin. Dia boleh jadi menggantikan posisi Prabowo sebagai Menteri Pertahanan sekaligus Koordinator Pangan, Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 

Syafrie adalah purnawirawan jenderal bintang 3 kelahiran Makassar. Usianya sudah  71 tahun. Perjalanan kariernya di TNI kerap bersama Prabowo. 

Dia pernah menjadi Satgas Kopassus Timtim, Pangdam Jaya, Sekjen dan Wakil Menhan. Jadi wajar kalau dia dipromosikan menjadi menteri pertahanan.

Rahayu Saraswati dan Grace Natalie adalah dua wanita yang kemungkinan juga masuk dalam Kabinet Prabowo. Dalam draf yang beredar, Rahayu menjadi Menteri Sosial dan Grace menjadi wakilnya. 

Sebelumnya Rahayu adalah  Wakil Komandan Tim Kampanye Prabowo-Gibran dan Grace adalah Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, yang sekarang menjadi Staf Khusus dan juru bicara Presiden Jokowi.

Rahayu masih muda. Kelahiran Jakarta berusia 38 tahun. Tapi ayahnya adalah Hasim Sujono Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo, yang bakal menjadi arsitek utama di balik pemerintahan Prabowo.

Dalam draf yang lain Grace diplot menjadi Menteri Kesejahteraan Perempuan dan Anak. 
Jika benar infonya, ini bakal heboh. 

Dalam draf yang beredar menyebutkan Dr Hotman Paris Hutapea akan menjadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pengacara ini terkenal dengan gaya hidupnya yang mewah terutama sejumlah cincin berlian yang dipakainya bernilai miliaran rupiah. 
Menteri atau wakil menteri yang dilantik Jokowi beberapa bulan sebelum berakhir masa jabatan presiden, sepertinya juga akan masuk kembali. 

Mereka memang orang-orang Prabowo yang ditempatkan pada masa transisi. 
Keponakan Prabowo, Thomas Djiwandono (putra mantan gubernur BI Soedrajad Djiwandono) yang saat ini diangkat sebagai Wakil Menteri Keuangan dan tidak tertutup kemungkinan ditingkatkan menjadi Menteri Keuangan. Kalaupun tidak, minimal ia tetap di jabatan sekarang.

Nama Rosan Perkasa Roeslani sepertinya bakal tetap sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM dan Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Demikian juga Angga Raka Prabowo sebagai Wakil Menteri Kominfo.

Rosan adalah pria kelahiran Jakarta. Usianya 55 tahun. Dia pernah menjadi Ketua Umum KADIN, Wakil Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin, Duta Besar Indonesia untuk AS, Wakil Menteri BUMN dan Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran.

Supratman Andi Agtas lahir di Soppeng, Sulsel, 54 tahun. Dia akademisi, advokat dan politisi kader Partai Gerindra yang duduk di Komisi VI dan Ketua Baleg DPR RI.

Sedang Angga yang punya embel-embel Prabowo dan Raka, adalah loyalis berat Prabowo. 

Dia pernah menjadi sekretaris pribadi Prabowo pada 2014 hingga 2017. Karena itu ada isu yang beredar dia bakal menempati posisi sebagai Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.

Ketua Harian Partai Gerindra Profesor Sufmi Dasco Ahmad disebut-sebut sebagai Mendagri atau Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab). Sedang Sekjen Gerindra Ahmad Muzani diplot menjadi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).

Menanggapi daftar atau draf nama menteri Prabowo yang sudah beredar, menurut Sufmi Dasco bukan daftar resmi yang benar-benar dibuat Prabowo-Gibran. “Yang beredar itu kita anggap saja sebagai aspirasi atau dinamika,” jelasnya.  

MANA ORANG KALTIM?

Nah, yang menjadi pertanyaan bagi kita orang Kaltim adalah apakah Prabowo sudah melirik putra terbaik Kaltim untuk masuk dalam kabinetnya. 

Keinginan ini sudah lama kita dambakan karena hampir tidak pernah ada orang Kaltim menjadi menteri.

Karena lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) berada di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) masuk wilayah Kaltim, maka rasanya wajar kalau Prabowo memberikan kehormatan ada putra terbaik Kaltim masuk dalam kabinetnya, apakah menjadi menteri, wakil menteri atau lembaga setingkat menteri.

Prabowo sendiri punya kedekatan khusus dengan Kaltim, sebab sebagian usahanya ada di daerah ini. 

Mulai pabrik kertas sampai lahan seluas 265 ribu hektare dekat IKN, yang dimanfaatkan untuk proyek reboisasi, air bersih, biofuel dan konservasi orangutan dan satwa liar lainnya.

Gubernur Isran Noor pernah bertemu Prabowo menjelang Pilkada. Menurut Isran, dia sempat ditawari menjadi menteri. 

Tapi dia secara halus menolak tawaran itu karena ingin menuntaskan tugasnya untuk menjadi gubernur Kaltim periode kedua, 2024-2029.

Sebelumnya saya pernah menulis beberapa nama yang sangat memungkinkan dipromosikan masuk dalam kabinet Prabowo.

Di antaranya Rektor Universitas Mulawarman Prof Abdunnur, yang memungkinkan menjadi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Karena kawasan hutan tropis terbesar ada di Kaltim.

Juga Rektor Universitas Mulia (UM) Balikpapan Prof Muhammad Ahsin Rifa’i. Dia juga orang Banjar yang pakar perikanan. Ada juga Prof Kamaruddin Amin, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama. 

Dia kelahiran Bontang. S2 dan S3 nya dari Belanda dan Jerman serta pernah belajar di Mesir.

Satu lagi orang Kaltim kelahiran Balikpapan yaitu Prof KH Yudian Wahyudi, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Sayangnya namanya tercoreng ketika mempersiapkan Paskibraka Nasional di IKN, 17 Agustus 2024 lalu. Gara-gara kebijakan dia melepas jilbab Paskibra putri.

Ada juga politikus Kaltim yang cukup andal. Dia adalah Dr Mahyudin, yang sekarang adalah Wakil Ketua DPD RI. Pernah menjadi Bupati Kutai Timur (Kutim), Ketua DPD Golkar Kaltim, Wakil Ketua Umum DPP Golkar, anggota DPR RI dan Wakil Ketua MPR RI. Dia penerima Bintang Mahaputera Nararya.

Bisa juga menjadi pertimbangan adalah Dr Ir Muhammad Nurdin, yang sekarang widyaiswara di Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes). 

Nurdin, putra kelahiran Samarinda yang pernah menjadi Dirjen dan Staf Ahli di sana.
Menurut saya, tugas pertama anggota DPRD Kaltim yang baru dilantik Senin (2/9/2024) kemarin, segera mengusulkan putra Kaltim kepada Prabowo untuk dipilih menjadi menteri. 

Juga perlu diperkuat dan dukungan dari berbagai lembaga adat dan masyarakat di Bumi Etam. Kita tahu penunjukan menteri adalah hak prerogatif seorang presiden. Tapi tak ada salahnya bila kita mengusulkan. ***

(Wartawan senior Kaltim Walikota Balikpapan 2011-2021)