Pemaran kerajinan menjadi salah satu cara mendorong ekspor kerajinan Indonesia. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Kabar Ibu Kota

Pameran Kerajinan Inacraft Borneo Diharapkan Mendorong Ekspor Kaltim

  •  IBUKOTAKINI.COM – Pameran kerajinan Inacraft diharapkan bisa menjadi pendorong ekspor kerajinan dari Kalimantan Timur. Harapan ini disampaikan Asiste
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Pameran kerajinan Inacraft diharapkan bisa menjadi pendorong ekspor kerajinan dari Kalimantan Timur. Harapan ini disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltim Syirajudin saat menerima kunjungan Keluarga Besar Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi), baru-baru ini. 

Kegiatan Inacraft menurut Syirajuddin dapat meningkatkan produktivitas para perajin dan pengusaha di bidang kerajinan.  Apalagi, Inacraft telah menjelma menjadi sebuah pameran yang tidak saja bergengsi, tapi secara tidak langsung ikut menggerakkan perekonomian Indonesia. 

“Dari waktu ke waktu, Inacraft menjadi salah satu primadona bagi para perajin atau pengusaha kriya, bahkan ditunggu para buyers dan peminat handicraft mancanegara. Pameran ini memberi dampak naiknya nilai ekspor kerajinan tangan Indonesia,” ungkap Syirajuddin yang mengapresiasi rencana penyelenggaraan Inacraft di Kalimantan Timur.

Lanjutnya, Inacraft ini menunjukkan bahwa karya Indonesia terbukti menjadi salah satu primadona komoditi non migas yang tahan banting. Ini terbukti saat krisis ekonomi dan pandemi Covid-19 datang menghempas, para perajin tak lantas gulung tikar.

”Inacraft akan hadir di Kaltim, saya berharap hadirnya Inacraft melalui Asephi Kaltim mampu menjembatani pelaku usaha handicraft dalam memperoleh akses pembiayaan serta membuka pasar, khususnya pasar ekspor handicraft. Apalagi, Kaltim berkomitmen untuk mewujudkan transformasi ekonomi dari unrenewable resources ke renewable resources,” tuturnya.

BACA JUGA:

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan pemerintah daerah, jumlah pelaku usaha aktif saat ini sebanyak 307.343 unit UMKM. Terdiri dari 297.207 unit usaha mikro, serta 9.440 unit usaha kecil dan 696 unit usaha menengah. 

UMKM yang bergerak di sektor kuliner 83.996 unit, industri pengolahan 13.921 unit, industri kerajinan 1.573 unit, perdagangan 169.142 unit, dan jasa sebanyak 28.711 unit.

Nilai ekspor dari UKM industri kreatif mencapai total ekspor Rp7,6 miliar. Produk kreatif yang diekspor meliputi aksesoris manik-manik, batu, lidi nipah, amplang, pisang, kerajinan rotan dan mandau. Dengan negara tujuan komoditi-komoditi kreatif ekspor meliputi Amerika, Malaysia, India dan Brunei.

”Produk UKM industri kreatif yang sukses dalam perdagangan dalam negeri antara lain rumput laut, sarang burung walet, nanas, madu hitam, madu kelulut, aksesoris manik-manik, batu, sarung Samarinda, masker dan anyaman manik. Ada pula anyaman rotan, ulap doyo, amplang, pisang, kopi, lada, buah naga, dan mandau,” imbuh Syirajuddin.

Ia juga menyampaikan Kaltim memiliki potensi yang besar karena memiliki banyak produk yang tidak dimiliki daerah lain, seperti bawang tiway, ulap doyo, tumpar, kulit kayu jomo dan manik-manik.

”Informasi-informasi tersebut merupakan potensi besar yang harus kita tingkatkan dan kembangkan, saya yakin dengan Pameran Inacraft Borneo ini akan membuat kapasitas para pelaku usaha terutama yang tergabung dalam Asephi Kaltim bersama-sama dengan pemerintah mewujudkan promosi dan peningkatan ekspor handicraft Kaltim,” ungkapnya.

Pertemuan itu dihadiri Ketua Asephi Dr H Muchsin Ridjan, Direktur PT Mediatama Bina Kreasi Umi Noor Wijiati, Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Asephi Prov Kaltim Fanti Wahyu Nurvita, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun, Ketua Dekranasda Mahulu Yovita Bulan Bonifasius, Perwakilan dari Disperindagkop UMKM, dan Dekranasda. ###