Pantau Hilal, Pemkot Balikpapan Ajak Warga Tetap Jaga Silaturahmi
- Rukyatul hilal merupakan salah satu tradisi penting dalam Islam. Untuk menentukan awal bulan ramadan dan syawal
Balikpapan
BALIKPAPAN – Mewakili Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud S.E., M.E., Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Balikpapan Andi Muhammad Yusri Ramli S.T., M.T mengikuti pemantauan hilal dalam menentukan 1 Syawal di Menara Balikpapan Islamic Center pada Selasa 9 April 2024.
Pemantauan hilal dimulai sejak terbenamnya bulan, mulai pukul 18.16 wita sampai 18.46 wita. Sehingga observasi hilal sekitar 30 menit. Rukyatul Hilal ini diselenggarakan Kementerian Agama dan dihadiri perwakilan Kemenag Balikpapan, Kepala BMKG Kota Balikpapan Rasmin, dan tokoh agama di Kota Balikpapan.
Asisten II mengungkapkan pemantauan hilal ini untuk memberikan data dan masukan yang lengkap terkait rukyatul hilal secara khusus di Kota Balikpapan.
“Mudah-mudahan momentum ini dapat dijadikan sebagai pedoman resmi yang bisa menentramkan masyarakat,” ucapnya membacakan sambutan wali kota.
Rukyatul hilal merupakan salah satu tradisi penting dalam Islam. Untuk menentukan awal bulan ramadan dan syawal.
“Jadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kelestarian tradisi islam. Termasuk beri kepastian kepada umat islam tentang awal bulan ramadan dan syawal,” ungkapnya.
BACA JUGA:
- Sore Ini Kemenag Gelar Rukyatul Hilal Penentuan Lebaran 2024 - ibukotakini.com
- Di Akhir Ramadan 1442 H, Wali Kota Balikpapan Minta Jaga Kerukunan Umat Beragama - ibukotakini.com
Dalam kesempatan ini pihaknya juga mengajak warwa manfaatkan momen idulfitri ini untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada allah swt.
“Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota balikpapan, sehingga suasana idul fitri terasa semakin nyaman dan menyenangkan,” tutur Asisten II Pemkot Balikpapan.
Sementara itu, Kepala BMKG Kota Balikpapan Rasmin mengatakan, berdasarkan hasil riset pemantauan hilal di Balikpapan 6 derajat lebih, sudah dimungkinkan untuk bisa dilihat dan diobservasi.
“Kalau cuaca bagus mudah-mudahan hilal bisa terobservasi. Sekarang kita diposisi 6 derajat ketinggiannya, kemungkinan hilal akan banyak dilihat di beberapa wilayah di Indinesia,” tandasnya.
Dia menambahkan dari hasil dari pemantauan akan dibuat laporan ke Kemenag pusat. Untuk jadi bahan pertimbangan pada saat sidang isbat. (*)