
Pasokan Beras di Kaltim Turun hingga 75 Persen
- Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud Minta Distributor Tak Stop Distribusi
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Pasokan beras ke Kalimantan Timur tercatat turun drastis hingga 75 persen dalam tiga bulan terakhir. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas stok dan harga beras di pasaran.
Erwin Setiawan, salah satu pemasok beras untuk CV Sumber Pangan Kediri Surabaya, mengungkapkan bahwa pengiriman ke Kaltim kini hanya sekitar seperempat dari normal.
“Biasanya bisa 400 ton, sekarang hanya 100 ton. Untuk Balikpapan 2 kontainer dan Samarinda 2 kontainer,” kata Erwin dalam pertemuan dengan Gubernur Kaltim, Rudi Mas'ud, Selasa, 19 Agustus 2025. Ia menambahkan, setiap pekan pihaknya tetap mengirim beras ke Kaltim dengan jalur laut yang memakan waktu 5–7 hari.
Namun, para distributor disebut masih menahan laju pasokan karena khawatir adanya aturan baru tentang harga eceran tertinggi (HET) beras. “Kalau kita masukkan banyak, lalu HET turun, bisa rugi besar,” ujarnya.
BACA JUGA:
Gerakan Pangan Murah, 48 Ton Beras Medium Ditargetkan Terdistribusi - ibukotakini.com
Sementara itu, Felix dari CV Dermaga Samarinda menyebut stok beras di gudang dan pelabuhan sekitar 250–300 ton, sebagian besar berasal dari Jawa Timur.
Menanggapi isu ini, Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud meminta para distributor tidak menghentikan distribusi, terutama untuk pasar ritel. Ia juga menekankan pentingnya menjaga mutu sesuai ketentuan.

“Kalau berasnya medium, jangan dijual jadi premium,” tegas Rudy Mas'ud dalam konferensi pers bertema Sinergi Informasi Menjaga Stabilitas Pangan dan Harga Beras di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (19/8/2025).
Gubernur juga meminta distributor mengikuti arahan Satgas Pangan terkait kualitas beras premium. “Kalau ada kekurangan persyaratan, segera lengkapi. Jangan main-main dengan kualitas,” pesannya.
BACA JUGA:
Wali Kota Minta Warga Tak Panik, Stok Beras Dipastikan Masih Aman - ibukotakini.com
Selain kualitas, ia mengingatkan distributor agar tidak menetapkan harga di luar aturan. “Tidak perlu takut atau ragu. Insyaallah aman terkendali selama sesuai regulasi,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Disperindagkop UKM Kaltim Heni Purwaningsih menyebut pemerintah pusat menemukan 212 merek beras yang beredar nasional tidak sesuai standar beras premium. Dari 17 sampel beras yang diuji di Kaltim, hanya satu merek yang memenuhi syarat premium.
“Satgas Pangan nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota juga sudah melakukan investigasi ke pedagang terkait hal ini,” ujar Heni. ***
