Kaltim Kembali Mengalami Deflasi di Agustus 2021 Seiring dengan Pasokan yang Tetap Terjaga
Kabar Ibu Kota

Pasokan Tetap Terjaga, Agustus 2021 Kaltim Mengalami Deflasi

  • IBUKOTAKINI.COM – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Agustus 2021, kembali mengalami deflasi. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Agustu
Kabar Ibu Kota
Admin

Admin

Author

IBUKOTAKINI.COM – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Agustus 2021, kembali mengalami deflasiIndeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Agustus 2021 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,17% (mtm), lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,02% (mtm). 

Secara tahunan, inflasi IHK Agustus 2021 tercatat sebesar 1,13% (yoy) atau inflasi secara tahun kalender tercatat sebesar 1,10% (ytd). Berdasarkan kelompok pengeluarannya, deflasi Agustus 2021 utamanya bersumber dari penurunan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok pakaian dan alas kaki.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono mengungkapkan permintaan masyarakat terhadap komoditas pangan masih terbatas. Seiring dengan berlanjutnya kebijakan pembatasan mobilitas di tengah pasokan bahan pangan yang masih terjaga

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,92% (mtm) lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,19% (mtm). 

“Penurunan tersebut bersumber dari terbatasnya permintaan untuk sejumlah komoditas pangan di tengah pasokan yang terjaga. Daging ayam ras tercatat menjadi komoditas utama penyumbang deflasi Kaltim dengan andil deflasi sebesar 0,12% (mtm) terhadap IHK Kaltim dan mengalami deflasi mencapai 5,73% (mtm),” paparnya dalam keterangan resminya pada Kamis (2/9/2021).

Selain kelompok makanan, kelompok pakaian dan alas kaki juga kembali mengalami penurunan harga seiring dengan berlanjutnya kebijakan PPKM Level 4 di Kaltim. Kelompok pakaian dan alas kaki tercatat mengalami deflasi sebesar 0,25% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,88% (mtm). 

Deflasi tersebut utamanya disebabkan oleh dampak dari masih relatif terbatasnya operasional pusat perbelanjaan, pasar tradisional serta toko-toko non-esensial akibat berlanjutnya penerapan kebijakan PPKM level 4 yang menyebabkan tertahannya mobilitas dan permintaan masyarakat.

Tutuk mengatakan koordinasi dalam kerangka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Kalimantan Timur terus dilakukan guna menjaga stabilitas pasokan dan keterjangkauan harga

“Pada bulan Agustus 2021, TPID di wilayah Kaltim menghadiri pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendalian Inflasi Pusat serta menerima penghargaan TPID Awards kepada TPID Kota Samarinda dan TPID Kabupaten Kutai Barat,” imbuhnya. 

Selain itu, TPID Kota Samarinda juga melaksanakan High Level Meeting (HLM) dalam rangka monitoring pencapaian program masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta kendala yang dihadapi dalam impelentasi program pendalian inflasi daerah di Kota Samarinda.