logo
Pastikan Pelayanan BBM Normal, Wali Kota Balikpapan Turun Langsung ke SPBU
Balikpapan

Pastikan Pelayanan BBM Normal, Wali Kota Balikpapan Turun Langsung ke SPBU

  • Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud turun langsung ke lapangan meninjau sejumlah SPBU untuk memastikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) telah kembali berjalan normal.
Balikpapan
Muhammad S.J

Muhammad S.J

Author

IBUKOTAKINI.COM - Antrean panjang kendaraan yang sempat terjadi di sejumlah SPBU Balikpapan beberapa hari terakhir memunculkan keresahan warga. Menyikapi kondisi tersebut, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud turun langsung ke lapangan meninjau sejumlah SPBU untuk memastikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) telah kembali berjalan normal.

“Kami bersama jajaran Pertamina turun langsung ke lapangan memastikan pelayanan di SPBU berjalan sebagaimana mestinya. Alhamdulillah, malam ini kita lihat pengisian BBM sudah kembali normal,” kata Rahmad usai peninjauan di beberapa titik SPBU, Rabu malam, 21 Mei 2025.

Rahmad mengapresiasi masyarakat yang tetap menjaga situasi kondusif meski sempat mengalami antrean cukup panjang.

Ia juga memahami keresahan para pengguna kendaraan yang mengandalkan BBM untuk aktivitas sehari-hari.

“Sekarang di beberapa SPBU antrean sudah tidak terlihat. Ini menjadi indikator bahwa pelayanan sudah pulih dan distribusi BBM mulai stabil,” ujarnya.

BACA JUGA:

https://ibukotakini.com/read/13-spbu-buka-24-jam-atasi-antrean-bbm-di-balikpapan

Dalam peninjauan itu, Rahmad turut memantau pelaksanaan layanan 24 jam di SPBU tertentu, sesuai hasil kesepakatan dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Pemkot, DPRD, dan Pertamina.

"SPBU yang disepakati dalam rapat harus tetap buka 24 jam. Ini langkah strategis agar distribusi bisa lebih merata dan tidak terjadi penumpukan,” katanya.

Ia menilai pelayanan nonstop di SPBU merupakan bentuk keseriusan bersama dalam mengantisipasi lonjakan permintaan, sekaligus mencegah kekhawatiran masyarakat yang khawatir kehabisan bahan bakar.

Di tengah upaya pemulihan distribusi ini, Rahmad juga mengusulkan solusi jangka panjang agar produksi BBM jenis Pertamax tidak lagi bergantung dari luar daerah.

Menurutnya, Pertamax sebaiknya bisa segera diproduksi langsung di Kilang Balikpapan yang kini dalam tahap akhir pembangunan.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud turut melayani pembeli Pertamax ketika tinjau SPBU di Balikpapan pada Rabu malam, 21 Mei 2025

“Kalau Pertamax bisa diproduksi di Balikpapan, suplai akan lebih cepat dan stok jadi lebih aman. Kita tidak akan terganggu jika ada kendala pengiriman dari luar,” ujar Rahmad.

Ia menambahkan, dengan produksi lokal, ketahanan energi di Balikpapan bisa lebih terjamin, terutama dalam menghadapi kebutuhan harian yang terus meningkat.

Rahmad juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penimbunan atau pengetapan BBM yang berisiko merugikan warga lain.

Sebaliknya, bagi yang berminat berusaha di sektor BBM, ia mendorong agar memanfaatkan jalur resmi melalui program dari Pertamina.

“Ada program seperti PertaShop atau SPBU Compact. Silakan ajukan secara resmi, jangan melakukan praktik ilegal,” ujarnya.

BACA JUGA:

https://ibukotakini.com/read/7-poin-hasil-rdp-kelangkaan-bbm-salah-satunya-pertamina-minta-maaf-warga-balikpapan

Pemkot Balikpapan melalui Perusahaan Daerah (Perusda) juga menyatakan kesiapan untuk terlibat dalam distribusi BBM jika Pertamina menghadapi kendala teknis di lapangan.

“Kalau memang dibutuhkan, kami siap bantu distribusi dengan armada sesuai standar. Tapi kami yakin Pertamina tetap bisa menjalankan perannya,” tambahnya.

Wali Kota menegaskan bahwa fokus utama Pemkot saat ini adalah menjaga ketersediaan BBM agar aktivitas masyarakat berjalan lancar dan tanpa gangguan.

Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexandre Susilo, yang turut mendampingi peninjauan, memastikan distribusi BBM ke Balikpapan telah kembali stabil.

“Stok kami sudah bertambah 8.000 kiloliter, cukup untuk kebutuhan 15 hari ke depan. Tambahan pasokan juga akan terus masuk dalam beberapa hari mendatang,” jelas Alexandre.

Ia menambahkan, cadangan 1.000 KL juga telah disiapkan di Samarinda, setelah sebelumnya Samarinda sempat membantu suplai ke Balikpapan saat pasokan Pertamax terganggu.

“Dengan pasokan di Balikpapan yang sudah kembali normal, distribusi dari Samarinda kini tidak lagi diperlukan,” pungkasnya. (ADV)