Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Perlu Pengawasan
- Program MBG akan dilaksanakan di dua sekolah, yaitu SMPN 5 dan SMKN 1 Balikpapan, yang menjadi lokasi uji coba.
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional (BGN) di Balikpapan mengalami penundaan pelaksanaan. Program yang semula dijadwalkan mulai pada Senin, 6 Januari 2025, kini akan dimulai pada 13 Januari 2025. Penundaan ini dilakukan untuk memastikan koordinasi yang lebih matang antara pemerintah pusat dan pihak-pihak terkait di daerah.
Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali, menjelaskan bahwa program MBG sepenuhnya dikendalikan oleh pemerintah pusat, sementara pemerintah daerah berperan sebagai penerima manfaat dan pengawas pelaksanaan di lapangan.
Penundaan ini terjadi karena mekanisme pelaksanaan program masih disusun oleh pihak pusat.
“Program ini berasal dari pemerintah nasional, daerah hanya menjalankan. Penundaan terjadi karena mekanisme pelaksanaannya masih digodok oleh pusat,” ucap Gasali pada Jumat (10/1/2025).
Gasali menambahkan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan bertanggung jawab dalam menyediakan data sekolah dan fasilitas pendukung lainnya untuk pelaksanaan program ini. Namun, pemilihan katering sebagai vendor untuk penyediaan makanan bergizi dilakukan langsung oleh BGN.
BACA JUGA:
PLN UID Kaltimra Sukses Pastikan Listrik Tanpa Kedip di HUT Kaltim ke-68 - ibukotakini.com
Pentingnya pengawasan dari pemerintah daerah ditekankan oleh Gasali, agar program ini bisa tepat sasaran dan mencapai tujuannya, seperti meningkatkan asupan gizi anak-anak dan mengurangi angka stunting di Balikpapan.
“Kami memberi perhatian pada distribusi program ini agar berjalan dengan baik, termasuk memastikan menu yang disajikan memiliki kandungan gizi tinggi,” katanya.
Gasali mengungkapkan kekhawatirannya terkait nominal anggaran yang hanya sebesar Rp 10 ribu per anak per hari, yang dinilai kurang memadai mengingat biaya pangan yang relatif tinggi di Balikpapan.
“Kami masih menunggu keputusan dari BGN terkait penyesuaian anggaran dan komposisi menu yang akan dihidangkan. Anggaran tersebut perlu disesuaikan agar dapat memberikan manfaat maksimal,” tambah Gasali.
Sebagai langkah awal, program MBG akan dilaksanakan di dua sekolah, yaitu SMPN 5 dan SMKN 1 Balikpapan, yang menjadi lokasi uji coba. Program ini semula direncanakan berjalan serentak pada awal Januari, namun karena persiapan tambahan yang diperlukan, pelaksanaannya harus diundur.
Gasali berharap program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi siswa di Balikpapan, khususnya dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak di kota ini.
“Kegiatan ini diharapkan efektif untuk menekan angka stunting dan memberikan manfaat bagi anak-anak kita,” ungkap Gasali. ***