Pelatihan Strategi Pengembangan Koperasi dan UKM Ekspor
Kabar Ibu Kota

Pelatihan Strategi Pengembangan Koperasi dan UKM Ekspor

  • IBUKOTAKINI.COM – Sejumlah pelatihan untuk koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) terus dilakukan pemerintah. Upaya ini dilakukan salah satu bentuk strategi pe
Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM – Sejumlah pelatihan untuk koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) terus dilakukan pemerintah. Upaya ini dilakukan salah satu bentuk strategi pemerintah dalan mendorong koperasi dan UKM berorientasi ekspor. 

Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM RI, Hariyanto mengatakan sinergi Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan Pemerintah Provinsi Kaltim terus berlanjut. Setelah melaksanakan sejumlah pelatihan bagi para ibu rumah tangga, koperasi dan penyandang disabilitas, APBN kembali memberi ruang edukasi bagi pelaku UMKM.

"Yang pasti kami (pusat) ingin ekspor UMKM Kaltim terus menggeliat. Ekspor dari UMKM terus meningkat," kata Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM RI Hariyanto usai membuka 4 pelatihan sekaligus bagi para pelaku UMKM di Swiss Bell Hotel Samarinda, Kamis (30/9/2021).

Empat pelatihan yang digelar Kemenkop meliputi pelatihan prosedur dan standar bagi UMKM, pelatihan strategi pengembangan koperasi dan UKM berorientasi ekspor, dan pelatihan E-commerce bagi usaha mikro di sektor fashion muslim. Ketiga pelatihan ini digelar di Samarinda, masing-masing di Swiss Bell Hotel dan Hotel MJ.

Sedangkan satu lainnya dihelat di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara berupa pelatihan vocational bagi usaha mikro di sektor pertanian/perkebunan.

Saat membuka pelatihan, Hariyanto menegaskan pemerintah tidak mungkin bergerak sendiri. Harus ada dukungan masyarakat, pelaku UMKM, swasta, BUMN/BUMD, juga pemerintah daerah untuk kembali membantu memulihkan perekonomian nasional. Terlebih di masa pandemi saat ini.

"Pemerintah pusat tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi pemerintah daerah," ucap Hariyanto.

Hingga saat ini sambung Hariyanto, permasalahan UMKM berkutat di sumber daya manusia (SDM). Karena itu harus ditingkatkan kualitasnya dengan berbagai pelatihan.

Peningkatan kemampuan dari pelatihan ini berdampak pada kemampuan membuat produk-produk berkualitas, sehingga akan lebih banyak UKM Kaltim sukses menjadi eksportir.

"Berikutnya soal dukungan anggaran agar ekonomi tetap bergerak. Salah satunya dengan BPUM," sebut Hariyanto.

Sedangkan UMKM pihaknya mengatakan mengoptimalkan pada pembiayaan. Selain itu, dapat bergabung dalam wadah koperasi. 

“UMKM juga disarankan untuk memaksimalkan pemasaran melalui online. Seperti media sosial. Ini menjadi tantangan selama pandemi dalam memasarkan produknya,” ujarnya.