Wakil Ketua DPRD Balikpapan Subari
Advertorial

Pembangunan Rumah Sakit di Balikpapan Timur Akan Direalisasi 2024

  • IBUKOTAKINI.COM - Salah satu program Pemerintah Kota Balikpapan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 adalah pemerataan fasilitas kesehatan.
Advertorial
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Salah satu program Pemerintah Kota Balikpapan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 adalah pemerataan fasilitas kesehatan.

Dalam mewujudkan hal ini, desakan pembangunan fasilitas rumah sakit di Balikpapan Timur juga terus disuarakan oleh wakil rakyat yang duduk di kursi legislatif Kota Balikpapan.

Subari, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan yang juga daerah pemilihan (dapil)-nya di Balikpapan Timur menyampaikan kabar baik kepada para warganya. Kebutuhan fasilitas kesehatan, yakni rumah sakit akan segera dibangun.

"Anggaran Detail Engineering Design (DED) akan masuk di APBD Perubahan 2023. Fisiknya nanti di APBD Murni 2024," ujarnya ketika ditemui di Kantor DPRD Balikpapan, Selasa (30/5/2023).

Terkait lokasi, ia membenarkan wacana pembangunan yang akan dilakukan di atas lahan Puskesmas Lamaru saat ini. Bukan pembangunan dari awal, hanya saja nantinya ada mekanisme pelebaran lahan dan memperbesar bangunan untuk menjadi rumah sakit.

BACA JUGA:

"Nanti tinggal diperbesar menjadi rumah sakit. Sementara, puskesmasnya akan dipindah ke RT 19 Kelurahan Lamaru di dekat Rudenim (rumah detensi imigrasi), SMKN 5 dan kuburan Jepang," terangnya.

Lokasi pembangunan rumah sakit yang telah ditetapkan ini, menurutnya sangat lah strategis. Sejumlah pertimbangan juga telah dilewati sampai penetapan lokasi (penlok) yang baru saja dilaksanakan baru-baru ini.

"Bu Dio (Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan) dan Pak Sekda (Sekretaris Daerah Kota Balikpapan) sudah oke. Ada plus dan minusnya memang," katanya.

Penetapan lokasi tersebut, menurutnya sudah sangat tepat. Sebab, akses evakuasi dan emergency atau kondisi darurat dapat dijangkau dengan cukup mudah.

"Memikirkan aksesnya. Kalau masuk ke dalam, takutnya ada kasus emergency dan sulit aksesnya. Makanya pertimbangannya kemarin banyak," tutupnya.