Pemerintah Ingatkan Nelayan Tak Pakai Pengawet Mayat
- IBUKOTAKINI.COM – Penggunaan pengawet mayat atau formalin dalam produk perikanan dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Ekonomi
IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Kalimantan Timur mengingatkan larangan penggunaan pengawet mayat atau formalin dalam produk perikanan.
Para nelayan di Benua Etam, diharapkan memanfaatkan pengawet dari bahan yang aman, agar produk yang dijual di pasaran tidak berbahaya bagi kesehatan.
Peringatan itu disampaikan Gubernur Kaltim, Isran Noor, saat meresmikan dermaga pendaratan ikan dan tempat pelelangan ikan di Manggar, Balikpapan, baru-baru ini.
Menurut Isran Noor, inovasi pengawet dari bahan yang aman, menjadi hal penting dalam menjaga perekonomian nelayan pasca pandemi Covid-19.
“Karenanya, jangan sampai para nelayan hanya menggunakan formalin (pengawet mayat) atau zat kimia berbahaya dalam mengawetkan ikan dan hasil laut,” ingat Gubernur.
BACA JUGA:
- Diproyeksi Gelombang Tinggi, BPBD Balikpapan Imbau Nelayan Untuk Waspada - ibukotakini.com
- Gubernur Isran Noor Meresmikan TPI dan Dermaga Pendaratan Ikan Manggar - ibukotakini.com
"Ikan harus dikelola dengan profesional. Ikan jangan lagi pakai pengawet mayat (formalin)," kata Isran Noor. Penggunaan formalin menurut dia, tidak bagus dipakai untuk pengawet ikan dan tidak sehat untuk dikonsumsi.
"Itu bahan kimia membahayakan. Bukan untuk konsumsi," tegasnya. Baginya formalin atau boraks tidak boleh digunakan untuk ikan karena bisa memicu penyakit kanker.
"Seharusnya, ikan dan hasil laut menjadi makanan yang sehat dan bergizi," jelasnya. Isran meyakini masih banyak pengawet alami bisa digunakan para nelayan dan pedagang hasil laut. Meski diakuinya, kebanyakan pengawet alami dan aman konsumsi sulit didapat oleh nelayan atau pedagang.
BACA JUGA:
- Lestarikan Habitat Bekantan, Yayasan AHM Tanam Seribu Mangrove Rambai - ibukotakini.com
- Prihatin STS di Kutai Kartanegara, DPRD Kaltim Singgung Kepedulian Perusahaan Batu Bara - ibukotakini.com
Jika ingin produk perikanan dan hasil laut lebih berkualitas, harapnya, nelayan harus pakai pengawet yang aman dan diizinkan untuk pengawet ikan. Kualitas ikan yang terjaga, ujarnya secara langsung meningkatkan produksi nelayan serta tingkat konsumsi ikan dan hasil tangkapan laut bagi masyarakat.
Karenanya, dia pun berharap potensi harus terus dikembangkan dan digarap secara profesional dan kerja keras. Sehingga produk kelautan Kaltim semakin meningkat seiring tuntutan kebutuhan lokal, nasional maupun global.
"Ingat ya jangan pakai penicilin. Apa tadi, penicilin kan. Ya, ikan jangan pakai pengawet orang mati," canda Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia. ###