
Pemerintah Kucurkan Rp72,5 Miliar untuk Swasembada Pangan di PPU
- Dana jumbo tersebut disalurkan melalui Dinas Pertanian (Distan) PPU, dan dialokasikan untuk penguatan sektor pertanian, mulai dari pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan), hingga optimalisasi pengelolaan lahan di berbagai wilayah PPU.
Penajam

IBUKOTAKINI.COM - Komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional kembali dibuktikan melalui kucuran anggaran besar ke daerah.
Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mendapat suntikan dana sebesar Rp72,5 miliar untuk mendukung program Brigade Pangan (BP) inisiatif strategis yang digadang mampu mendorong swasembada pangan daerah.
Dana jumbo tersebut disalurkan melalui Dinas Pertanian (Distan) PPU, dan dialokasikan untuk penguatan sektor pertanian, mulai dari pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan), hingga optimalisasi pengelolaan lahan di berbagai wilayah PPU.
“Setiap Brigade Pangan menerima bantuan senilai Rp2,5 miliar. Totalnya ada 29 BP yang tersebar di seluruh wilayah PPU,” terang Gunawan, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan PPU, Selasa, 8 April 2025.
Sebagai langkah awal realisasi, Distan PPU telah menyerahkan 29 unit tractor masing-masing untuk satu Brigade Pangan. Kehadiran alsintan ini diharapkan menjadi pemantik percepatan pengolahan lahan dan peningkatan produktivitas pertanian secara menyeluruh.
BACA JUGA:
Dapur Umum di PPU Jadi Titik Awal Program Makan Bergizi Gratis untuk Pelajar - ibukotakini.com
Brigade Pangan memiliki tanggung jawab besar: menggarap dan mengoptimalkan lahan pertanian seluas 5.186 hektare. Ini merupakan bagian dari strategi untuk menjamin ketersediaan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
“Brigade Pangan adalah motor penggerak swasembada pangan di PPU. Mereka dibentuk untuk membantu petani dalam pengolahan lahan secara masif dan terorganisir,” kata Gunawan.
Selain peralatan, Gunawan menyebut mekanisasi sektor pertanian yang selama ini masih terganjal keterbatasan teknologi. Dengan dukungan peralatan modern dan dana besar, Distan PPU menargetkan lompatan produktivitas pertanian dalam waktu dekat.
Namun, tantangan utama bukan hanya soal alat, tetapi juga perubahan pola pikir petani. Salah satu kebiasaan lama yang perlu diubah adalah menunda pengolahan lahan setelah panen hanya demi menunggu jerami membusuk secara alami proses yang bisa memakan waktu hingga sebulan.
“Harus diubah, begitu panen langsung garap. Jangan tunggu sebulan. Lewat PPL dan Brigade Pangan, kita harap ini bisa disosialisasikan dan dilaksanakan,” tegas Gunawan. (Adv)