Pemerintah Pastikan Pelaksanaan Pemilu 2024 Tak Akan Ganggu Iklim Investasi
- IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah menegaskan bahwa pemilihan umum (pemilu) pada 2024 tidak akan menggangu stabilitas investasi di Indonesia termasuk
Politik
NUSA DUA, IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah menegaskan bahwa pemilihan umum (pemilu) pada 2024 tidak akan menggangu stabilitas investasi di Indonesia termasuk stabilitas ekonomi.
Staf Ahli Kantor Staf Kepresidenan Hageng Suryo Nugroho mengatakan, dalam 10 tahun terakhir pelaksanaannya, pemilu tidak pernah menyebabkan ketidakstabilan politik di Indonesia.
"Jika ada perubahan pergantian persiden atau pemerintahan, saya tegaskan tidak akan ada perubahan signifikan atau kebijakan yang tidak terduga," ujarnya dalam 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023 dilansir Jumat, 22 September 2023.
Namun pemerintah tetap melakukan mitigasi untuk menghadapi pemilu tahun depan, terutama terkait dengan regulasi investasi. Mitigasi yang dilakukan antara lain terkait kemudahan berusaha.
“Ini berkaitan juga dengan target ranking ke-6 Produk Domestik Bruto (PDB) dunia pada tahun 2045. Meskipun adanya pergantian presiden, pemerintah mengusahakan terus menjamin kelancaran dan keberlanjutan bisnis sebagai suatu komitmen yang harus diselesaikan,” tegasnya.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/presiden-jokowi-groundbreaking-proyek-strategis-ikn-pln-hadirkan-listrik-tanpa-kedip
- https://ibukotakini.com/read/pertamina-siap-kembangkan-pusat-riset-energi-berkelanjutan-di-ikn
- https://ibukotakini.com/read/dirut-bulog-salurkan-beras-bantuan-pangan-ke-keluarga-penerima-manfaat-di-balikpapan
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menegaskan pemilu bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti investor. Pemilu merupakan hajatan demokrasi yang akan terus dilakukan Indonesia.
Meski investasi di sektor minyak dan gas bumi (migas) masih dihadapkan oleh ragam tantangan. Hal ini tentunya akan memengaruhi perekonomian Indonesia.
Menurut Menkeu, kinerja hulu migas terutama dari sisi investasi dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Serta mampu menciptakan ketahanan energi untuk kebutuhan domestik.
Ditambah situasi geopolitik yang membuat dunia menghadapi tekanan, juga menjadi perhatian Menkeu. Suplai energi migas, iklim dan ancaman terhadap pergeseran energi juga turut menjadi faktor yang membuat investasi hulu migas nampak seret.
Hal ini dilihat dari penurunan lifting dan produksi migas berpengaruh terhadap penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2024, termasuk juga dalam penetapan Pendapatan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Di sisi lain, pemerintah melihat kebutuhan energi dasar di Indonesia akan terus tinggi. Dengan kawasan Indonesia yang sangat luas dan kini masuk ke dalam salah satu ekonomi besar di dunia, permintaan energi dalam negeri akan terus meningkat. (*)