
Pemetaan Sampah, DLH Balikpapan Realisasikan Pengurangan Sampah Hingga 50 Persen
- Ke depan TPAS akan menggunakan teknologi insenerasi atau metode pengolahan sampah dengan membakarnya pada suhu tinggi
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota Balikpapan, sejak tahun 2022 telah merapatkan hasil pemetaan sampah yang ada di Kota Balikpapan. Bahwa Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPAS) Manggar pada 2028 diperkirakan akan penuh.
Namun per 2022 lalu DLH telah bekerjasama dengan Kementerian Keuangan membuat kajian hulu hingga hilir. Ini disampaikan Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana usai menerima kunjungan Menteri Lingkungan Hidup pada Minggu, 13 April 2025.
Menurutnya, ke depan TPAS akan menggunakan teknologi insenerasi atau metode pengolahan sampah dengan membakarnya pada suhu tinggi. "Sehingga menghasilkan listrik," tandasnya.
Ia menjelaskan, sampah yang ada sehari-hari mencapai 400 kurang lebih akan ditambang dan dibakar. Ini yang kemudian akan menghasilkan listrik.
"Ke depan rencananya seperti itu, sehingga tidak ada lagi tumpukan sampah habis," ujarnya.
Dengan ini diharapkan ke depan tumpukan sampah habis dan zona 1 hingga 5 yang kini telah menjadi gunungan sampah bisa kembali rata. Dengan begitu pemkot memiliki lahan baru.
Total TPAS Manggar berada di lahan seluas 40 hektare. Nantinya yang akan digunakan untuk program insenerasi adalah 5 hektare saja.
"Listrik yang dihasilkan diperkirakan bisa mencapai 13 ribu kilowatt atau 15 ribu kilowatt," bebernya.
BACA JUGA:
Menteri LH: TPAS Manggar Bisa Jadi Percontohan - ibukotakini.com
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup (LH) mengunjungi TPAS Manggar dan sejumlah tempat pengelolaan sampah pada Minggu (13/4/2025). Ini dilakukan oleh beberapa pemangku kepentingan termasuk dari provinsi Kaltim.
"Menteri Lingkungan Hidup melihat langsung bagaimana pengelolaan sampah dari huruf hingga ke hilir," ungkap Sudirman.
Hulu ini mulai dari rumah tangga, Bank Sampah, fasilitas Instalasi Intermediate Treatment Facility (ITF) Kota Hijau, Material Recovery Facility (MRF) hingga masuk ke TPAS Manggar.
Menurutnya, dari tinjauan tersebut mengindikasikan bahwa Balikpapan sudah sesuai dalam pengelolaan sampah. Namun menteri juga meminta untuk dilakukan peningkatan.
"Balikpapan diberi tugas 3 hingga 4 bulan ke depan," ungkapnya.
BACA JUGA:
DLH Balikpapan Serukan Aksi Kolektif Hadapi Darurat Sampah - ibukotakini.com
Ia menyebut, pengurangan sampah yang jadi target RPJMN atau rencana pembangunan jangka menengah nasional presiden mencapai 50 persen. Sementara target RPJMN sebelumnya adalah 30 persen.
"Balikpapan sudah memenuhi 28 persen sampai tahun ini. Artinya insya Allah di 2025 target RPJMN yang lalu akan tercapai," bebernya.
Namun target berikutnya hingga 50 persen ini Balikpapan telah membuat perencanaan. Yakni akan dibangun beberapa Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di beberapa Kecamatan. Pada 2024 sudah ada satu TPST yang selesai dan akan operasional Mei nanti.
Sementara pada 2025 ini akan dibangun 3 TPST lagi, yakni di Graha Indah dan Kilometer 12 Kota Hijau dan di Hutan Kota Telagasari.
"Di 2026 nggak akan dibangun dua titik di Balikpapan Barat dan Balikpapan Kota, kalau tidak salah. Ini semua bertujuan pada pengurangan sampah mencapai 50 persen," pungkasnya. (Adv)