Pemkab Kukar Waspadai Dampak El Nino Terhadap Pasokan Pangan
- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara meminta masyarakat turut serta mengantisipasi dampak dari El Nino atau musim kemarau berkepanjangan.
Kabar Ibu Kota
KUTAI KARTANEGARA, IBUKOTAKINI.COM—Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara meminta masyarakat turut serta mengantisipasi dampak dari El Nino atau musim kemarau berkepanjangan.
Sebagaimana diketahui, El Nino atau musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan minimnya curah hujan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kondisi ini sudah terjadi dan melanda sebagian Tanah Air, dan diperkirakan mulai terasa dan puncaknya pada September hingga Desember mendatang.
Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin mengatakan hal ini perlu diantisipasi, terutama dalam urusan ketersediaan pangan, apalagi Kabupaten Kutai Kartanegara hingga saat ini masih cukup ketergantungan pasokan pangan dari luar daerah.
- DPRD Balikpapan Sebut Pemkot Perlu Beri Dukungan Ekstra ke LKM
- RM Torani Balikpapan Hadirkan Menu Baru Kepiting Bakar Nusantara
- Ombudsman Temukan Maladministrasi Penghentian Layanan Pertanahan di Wilayah IKN
Untuk mengantisipasi hal itu, Rendi menyatakan pihaknya telah memberikan arahan kepada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ia mengakui saat ini memang diperlukan upaya untuk mengoptimalisasi pangan.
"Namun selain dari pemerintahan, langkah antisipasi juga perlu dilakukan oleh masyarakat, seperti dengan tidak menyia-nyiakan makanan," ungkap Rendi Solihin, Senin (7/8/2023).
Orang nomor dua di lingkungan Pemkab Kukar itu memastikan, dengan tidak membuang-buang pasokan pangan, tentu bisa menghemat kebutuhan agar tidak mubazir.
Dengan demikian, perlu ada langkah untuk memperhitungkan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat. "Apakah memang banyak yang mubazir atau surplus pangan, ini perlu kita ketahui bersama," jelasnya.
Rendi mengakui, kondisi seperti ini jelas akan sangat memengaruhi inflasi jika tidak diantisipasi sejak sekarang. Sebab diprediksi juga akan ada gejolak harga barang di pasaran, lantaran pasokan dari luar daerah juga mulai terbatas.
"Ini akan menjadi tugas Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian dan Peternakan untuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lainnya," jelasnya.