Pemkot Balikpapan Bakal Tingkatkan Upaya Penanganan Stunting
- Pemerintah Kota Balikpapan akan meningkatkan upaya penurunan kasus stunting lewat pengecekan langsung di lokasi, edukasi, hingga sosialisasi.
Kabar Ibu Kota
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Kota Balikpapan akan meningkatkan upaya penurunan kasus stunting lewat pengecekan langsung di lokasi, edukasi, hingga sosialisasi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan Alwiati mengatakan dari data pihaknya kasus stunting di kota tersebut berkisar 10 persen.
“Saat ini kita menunggu survey SSGI (Survey Status Gizi Indonesia). Kalau kita melakukan intervensi harus ada by name by address, untuk mengecek langsung lokasi stunting,” katanya saat ditemui wartawan di Kantor DPRD Balikpapan, Selasa (1/8/2023).
- Soal Distribusi LPG 3 Kg, Begini Kata Para Pemimpin Daerah di Kaltim
- Perluas Pasar, Kilang Pertamina Unit Balikpapan Dukung Pemasaran Pelumas di Australia
- Dapatkan Voucher Diskon Service 53 Ribu Lewat Aplikasi Motorku X dari Astra Motor Kaltim 1
Alwiati menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengambilan survei acak di area yang kasusnya banyak, seperti salah satu lokasi yakni di Graha Indah.
“Dari hasil survey informasi akan ada di website untuk jumlah kasus stunting. Di BKKBN [adan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional] ini harus dikawal dari hasil survei yang keluar tersebut, kami akan cek ke lokasi rumah yang terdampak kasus stunting kami akan cek rumahnya, anaknya dan sampai dapurnya juga memberikan edukasi soal asupan makan untuk si buah hati anak-anak,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya sudah memberikan bantuan dan sosialisasi seperti memberikan makanan setiap hari kepada anak-anak sambil dipantau melalui smartphone, serta bekerjasama dengan PKK Kota Balikpapan dan Dinas Kesehatan untuk bisa menurunkan kasus stunting.
“Jadi kami nanti hari Kamis akan melaksanakan kegiatan dapur sehat atasi stunting. Kami mengajarkan cara mengolah makanan, bersama kader-kader agar gizi anak-anak kita terpenuhi,” kata Alwiati.
Merujuk hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) naik sebesar 1,1 persen menjadi 23,9 persen atau meningkat prevalensi 2021 yang sebesar 22,8 persen.
- DPRD Balikpapan Bakal Bahas Perbaikan Gedung Kesenian dengan BPKAD dan Perusahaan
- Kaltim Kirim Perwakilan ke World Scout Jamboree 2023 Korea Selatan
- Masuk Penilaian 2023, Balikpapan Siap Penuhi 9 Tatanan Kota Sehat
Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Timur Sunarto menyampaikan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 naik 1,1 persen menjadi 23,9 persen atau meningkat prevalensi 2021 yang sebesar 22,8 persen. "Jadi kalau 2024 itu ingin mencapai target 14 persen, maka kita harus mampu menurunkan diangka 5,9 persen pertahun," ujarnya.
Sunarto menegaskan konvergensi dan kolaborasi harus terus dibangun lintas sektor dengan melibatkan stakeholders terkait. "Upaya-upaya kesana sudah kami susun bagaimana satu tahun bisa turun 5,9 persen," sebutnya.
Adapun lima daerah yang mengalami kenaikan angka stunting yakni Kutai Kartanegara (27,1 persen), Samarinda (25,3 persen), Paser (24,9 persen), Balikpapan (19,6 persen) dan Kutai Barat (23,1 persen). (Oky) (*)