Pemkot Balikpapan Dukung Rencana Penetapan Ekosistem Keuangan Inklusif Desa Pringgodani
Ekbis

Pemkot Balikpapan Dukung Rencana Penetapan Ekosistem Keuangan Inklusif Desa Pringgodani

  • Salah satu program desa wisata di Pringgondani, pasar masih dalam hal non tunainya dan terkait peningkatan dalam hal sosialisasi dan pengukuhan dan dukungan dalam hal program.
Ekbis
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

BALIKPAPAN – Destinasi wisata kuliner Desa Pringgodani, Kelurahan Teritip dinilai memiliki potensi besar dalam mengembangkan potensi wisatanya. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi bersama tahap Pra Inkubasi 2 Rencana Penetapan Ekosistem Keuangan Inklusif Desar Wisata Pringgodani, di Aula Kelurahan Teritip, Jumat 26 Juli 2024. 

Staf Ahli Bidang Sosial, Kesejahteraan Pembangunan Sumber Daya Manusia, Sekretariat Daerah (Setda) Kota Balikpapan, Adamin Siregar, mengungkapkan, dalam bertransaksi pasar Pringgodani masih menggunakan dua metode pembayaran. Yakni tunai dan menggunakan alat penukaran dengan kayu. Tapi terkait dengan pemodalan perlu difasilitasi pemerintah. 

“Dengan adanya kegiatan ini ekonomi masyarakat khususnya terkait pemodalan bisa dicover oleh Pemerintah,” kata Adamin.

BACA JUGA:

Adamin menyebut, ada peningkatan ekonomi di tempat wisata yang harapannya menjadi contoh kedepannya ekonomi masyarakat lebih taat UMKMnya.

“Jika didukung pemodalan bisa menambah produknya dan pemasarannya,” tandasnya.

Apalagi Balikpapan sudah menjadi Kota Penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, suplai barang UMKM bisa menjadi tuan di rumah sendiri. Sehingga bisa bersangi dalam hal modal dan pemasaran.

“Tentu pasar akan semakin terbuka lagi dan semakin banyak yang menarik minat,” ucapnya.

Pemimpin Divisi Funding dan Customer Manajemen Bankaltimtara, Amuniantoyo, pihaknya mendukung programnya dalam membuat ekosistem keuangan inklusif. Setelah tahap pra inkubasi maka akan tahap ke fase kedua.

“Kami akan lebih mendukung dan mempercepat di Pemkot di TPKAD nya,” tuturnya.

Salah satu program desa wisata di Pringgondani, pasar masih dalam hal non tunainya dan terkait peningkatan dalam hal sosialisasi dan pengukuhan dan dukungan dalam hal program.

“Pembayaran secara non tunai yang kita gerakan,” tutupnya. ***