
Pemkot Balikpapan Kembangkan TTG
Ada SK Wali Kota dukung program
Tren Leisure
IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota Balikpapan memiliki empat program dan kegiatan pendukung Teknologi Tepat Guna (TTG). Program tersebut diuraikan Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, saat menjadi narasumber dalam webinar Festival Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) dengan tema “Teknologi Tepat Guna untuk Masa Depan Berkelanjutan.”
Dalam paparan dengan judul “Energi Baru dan Terbarukan Mewujudkan Balikpapan Kota Berkelanjutan” wali kota menjelaskan upaya pemerintah dalam mendukung TTG.
Pertama melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda Litbang) yaitu Kegiatan Pengembangan Inovasi Daerah Kota Balikpapan. Selanjutnya melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perindustrian (DKUMKMP) melalui Program Penataan Struktur Industri dengan kegiatan peningkatan produktivitas dan alih teknologi.
Yang ketiga melalui kecamatan melalui program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun kelurahan kegiatan koordinasi dan sosialisasi TTG/ Posyantek, UKM dan LPM. Dan terakhir dengan menyelenggarakan Lomba Teknologi Tepat Guna yang diusulkan untuk diperlombakan untuk aktivitas subsektor pertanian, agrobisis, industri kecil dan lainnya.
Sebagai bentuk keseriusan Pemkot Balikpapa mengembankan TTG, telah diterbitkan SK Wali Kota Balikpapan Nomor : 188.45-24/2019 Tentang Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Kota Balikpapan “Perlu sinergi pembinaan Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek), antara pemerintah dan dunia pendidikan baik, sekolah kejuruan dan perguruan tinggi,” ungkap wali kota.
Ia juga mengungkapkan perlunya stimulus (kategori Posyantek dalam lomba TTG) untuk menggerakkan Posyantek, agar dapat memotivasi pengurus melakukan pengelolaan administrasi dan dokumentasi Posyantek.
Wakil Rektor Bidang Riset Pengembangan dan Kerja Sama Universitas pertamina, Budi Soetjipto mengatakan tujuan webinar tersebut untuk mensosialisasikan hasil penelitian dan pengabdian masyrakat Univeritas Pertamina. “Poinnya adalah bagaimana kita bisa mengatasi persoalan dengan membuat, dan mengembangkan teknologi yang manfaatnya bisa digunakan masyarakat,” katanya.
Budi Setjipto mengatakan teknologi tepat guna tidak harus canggih yang mahal, namun tak bisa dipakai masyarakat. Melalui diskusi tersebut Uiversitas Pertamina akan menjaring, paling tidak pemikiran yang akan ditindaklanjuti untuk membantu masyarakat.