Pemerintah Kota Balikpapan melakukan skrinning kesehatan kepada 17 ribu pelajar. Foto: Ferry Cahyanti/ Ibukotakini.com
Kabar Ibu Kota

Pemkot Balikpapan Lakukan Skrinning Kesehatan Kepada 17 Ribu Pelajar

  • IBUKOTAKINI.COM - Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melakukan skrinning pelayanan kesehatan usia produktif, melalui pemeriksaan tensi dan gula darah kepada para p
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota Balikpapan meningkatkan layanan kesehatan dasar melalui skrinning pelayanan kesehatan usia produktif. Skrinning kesehatan dilakukan dengan mendatangi langsung sekolah-sekolah di seluruh wilayah. Kegiatan ini bertujuan mengetahui potensi timbulnya penyakit akibat daya tubuh yang tidak optimal, sekaligus sebagai upaya preventif atau pencegahan. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, mengatakan skrining pelayanan kesehatan dilakukan bagi anak usia 15 tahun ke atas. Pelaksanaan tes kesehatan dilakukan secara langsung, menyasar 17 ribu anak usia produktif. 

“Skrinning dilakukan di sekolah karena kami tahu anak-anak ini tidak memiliki waktu untuk datang ke puskesmas maupun laboratorium sehingga kami yang pro aktif bersama tim puskesmas untuk datang langsung ke sekolah-sekolah,” ujar Andi Sri Juliarty, Jumat, 19 Agustus 2022.

Baca juga:

Pemeriksaan kesehatan dasar melalui penjaringan anak sekolah merupakan indikator ke enam dari 12 indikator standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Dimana semua warga memiliki hak standar pelayanan minimal.

Pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam skrining adalah tes laboratorium untuk gula daerah kolestrol dan asam urat, kemudian mengetes tekanan darah dan kondisi kesehatan fisik secara umum.

Jika remaja memiliki kelainan pada kesehatan, maka dapat dideteksi lebih dini, sehingga dapat dilakukan intervensi atau penanganan secara cepat . Dengan kegiatan ini penjaringan yang dilakukan pada anak dan remaja usia sekolah bertujuan memberikan pembinaan kesehatan diri anak dan remaja itu secara sendiri sejak dini.

“Diharapkan dengan kegiatan ini akan tertanam dalam diri mereka tentang pentingnya menjaga kesehatan, sehingga dapat memotivasi diri untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungannya sehari-hari,” ucapnya.

Dio berharap setelah kegiatan ini pihak sekolah bisa melakukan deteksi dini tentang kesehatan peserta didik mereka serta selanjutnya akan memiliki data dan informasi kesehatan anak didik mereka sebagai bahan kajian menilai perkembangan kesehatan anak didik.

“Data yang dihasilkan dari kegiatan ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan penyusunan program pembinaan kesehatan peserta didik dan sekolah,” pungkasnya.

Senada disampaikan Kepala DKK Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin, mengatakan skrining ini perlu dilakukan karena pada fase tersebut pertumbuhan sedang sampai puncak untuk kematangannya dan tentu kematangan secara reproduksi.

“Karena tugas dari makhluk hidup ber reproduksi dan menjadi tugas utamanya harus dipastikan sehat, maka kami melakukan skrining pada usia remaja dini,” kata Mualimin.

“Kita lakukan diseluruh kota, kabupaten hingga desa yang dibina oleh Pemprov Kaltim, dengan menyasar semua sekolah,” tambahnya.

Untuk diketahui, screening kesehatan ini sangat membantu dalam mendeteksi masalah kesehatan reproduksi remaja sehingga dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan terhadap berbagai macam masalah kesehatan pada remaja. Dari kegiatan ini, diharapkan siswa siswi SMA memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan dan menjaga pola hidup sehat. ###